followers

Senin, 14 Februari 2011

On Day Monday #4 - Ria Rose Batik

Pelestarian Seni dan Budaya Lokal Disertai dengan Inovasi Teknik dan Kreasi
Darah seni itu akan mengalir temurun ke anak cucu. Sepertinya ungkapan itu terbukti benar adanya pada keluarga yang satu ini. Bergelut dengan batik selama 35 tahun, Ayah dan Ibu termasuk pioneer batik kontemporer Jogjakarta. Perlahan mereka telah meresapkan keilmuan batik kepada anak tunggalnya, yaitu mbak Ria. On Day Monday kali ini menyajikan sekelumit cerita tentang Ria Rose Batik.


Minggu siang yang terik memacu perjalanan kami ke daerah Panggungharjo, Sewon, Bantul. Menemukan rumahnya bukan hal yang sulit karena detail rumah yang unik sudah terlihat dari kejauhan. Sampailah kami di sebuah rumah sederhana tapi spesial – Rusli Art Studio. Mozaik keramik, pahatan pintu, lukisan di dinding, patung, dan taman kecil di halaman rumah sudah menanti, disertai sambutan hangat dari mbak Ria. 


Pak Rusli dan istrinya sedang sibuk membatik di studionya yang sederhana. Tapi menjadi mewah karena dengan sangat hangat mereka menyapa kami.  Pak Rusli mulai bercerita bahwa selama 35 tahun membatik, beliau telah berhasil mengembangkan berbagai macam teknik dan kreasi dalam membatik. Salah satu bentuk inovasinya adalah teknik membatiknya dengan membentangkan kain menggunakan frame kayu. Beliau tidak menggunakan lagi gawangan, yaitu alat (seperti jemuran) yang digunakan pembatik tradisional untuk meletakkan kain saat membatik. 


Beliau lebih fokus ke batik lukis (Batik Painting). Hobinya sangat membantu dalam pencarian inspirasi dalam membatik. Memancing di laut, berburu di hutan, atau sekedar jalan-jalan ke area persawahan ternyata cukup mampu membuat memorinya merekam momen-momen yang akan dituangkan dalam sketsa sebelum membatik. Hal inilah yang menjadi ciri khas batik lukisnya, momen-momen yang sangat Indonesia, khususnya Jogjakarta.


Walaupun teknik dan kreasi batik tradisional masih mengacu pada pakem yang ada, beliau adalah pembatik yang terus berusaha keluar dari jalur itu. Lelaki jebolan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) ini berinovasi dalam teknik dan kreasi untuk mencipta batik-batik lukis yang bernilai tinggi.

 

Sang Ibu muncul membawakan kami teh hangat di tengah obrolan kami. Mbak Ria mulai bercerita. Awal ketertarikan terhadap apa yang dikerjakan orang tuanya muncul sejak SMP. Sedikit demi sedikit dia terus belajar tentang batik. Setelah lulus dari SMSR, dia mulai serius di jalur ini. 2008 menjadi tahun dimana dia membangun brand-nya sendiri yang diberi nama Ray’s Batik. Karena terhalang masalah segmentasi, Ray’s Batik dirombak lagi dan diberi nama Ria Rose Batik


Ria Rose sudah melayani berbagai macam pesanan batik yang unik. Contohnya, dia sudah berhasil melayani pesanan kain batik untuk dibuat tas dan jaket. Dari pesanan-pesanan tersebut, teknik membatiknya juga semakin berkembang. Sempat dia memperagakan bagaimana membuat efek warna gradasi untuk batik lukisnya. Segudang teknik membatik yang unik darinya tidak akan cukup jika dituliskan. Dia akan menyambut dan tidak segan-segan memperagakan cara membatiknya. Dia akan menyambutmu dengan hangat.


Kejayaan batik lukis yang pernah diraih ayahnya membuat Mbak Ria terus berusaha untuk membuat nyata harapannya. Dia ingin membuat Ria Rose semakin berkembang. Dia ingin menyerap tenaga kerja dari masyarakat di sekitarnya. Selain itu, dia ingin terus melestarikan batik sebagai budaya bangsa. Kepuasan material tidak akan pernah bisa mengalahkan kepuasan batin. Hal itu juga memacunya untuk terus membatik.

Mbak Ria sempat menyampaikan saran untuk kita semua, “Hilangkan semua rasa takut untuk memulai. Usaha apapun, yang penting ada kemauan dan niat. Apalagi jika usaha itu kental akan budaya seperti batik misalnya, kita harus mampu membuat kreasi sendiri. Saya optimis, produk-produk kita tidak akan kalah dengan hasil kebudayaan di luar sana.”

Beginilah sedikit cerita tentang keluarga pembatik lukis di Jogja. Semoga memperkaya wawasan kita bersama. Sampai jumpa di On Day Monday minggu depan ya (-: onde mandeeee....!!!


Ria Rose Batik
Gesikan Jaranan RT 05
Panggungharjo, Sewon, Bantul
Jogjakarta, Indonesia
Email          : riarose_batik[at]yahoo[dot]com
Facebook   : Ria Rose Batik
Blog           : www.riarosebatik.blogspot.com

8 komentar:

printiland mengatakan...

duhh..makin pengen ke jogja niihh.. :D

OJANTO mengatakan...

hahaha.. cukup menggoda tidak kota ini?

bahkan bagi kami juga masih terus saja menggoda.. haha :D

ayo ayo! ditunggu kedatangannya :-)

Unknown mengatakan...

Kerenn..tulisannya bagus..

OJANTO mengatakan...

aaaaaaaaa.. terima kasih mbak Nadiyah.. (': jadi terharu.. hihi.. :D

sekali lagi terima kasih..
o iya, tunggu kesempatan On Day Monday menyambangi Tamimi ya..
nanti aku hubungi lagi :-)

Ajeng Sitoresmi mengatakan...

tetap keren.. seperti biasanya..

*selalu berpikir kalo Ojanto bakal bertransformasi jadi sebuah media

OJANTO mengatakan...

aha! mbak Ajeng..

waaaawww..kalo jadi media, semoga menjadi media yang bagus. :D

hehe..

maturnuwunnn

Jilbab Orin mengatakan...

jadi berpikir : bagaiman mengikutsertakan batik pada produksi jilbab saya ya?

OJANTO mengatakan...

waaaaaa.. pasti itu keren! kamu bisa bikin batiknya di Ria Rose itu, yang limit dengan desainmu sendiri.. pasti keren! :D

hehe

Share This

Related Posts with Thumbnails