followers

Kamis, 24 Februari 2011

SINDIKASI TOBUCIL : Sebuah Catatan Perjalanan Bernama Scrapbook

Halo-halo Bandung!
kabar menarik dari Kota Kembang ini merupakan program sindikasi antara Ojanto dan Tobucil Handmade, dimana setiap minggunya kami akan bertukar cerita antara Jogjakarta dan Bandung :)


Alkisah, beberapa malam lalu, atas nama pencari hiburan murahan, terdamparlah saya di atas spring bed semi rusak menghadap televisi. 17 Again, film komedi ringan yang dibintangi Matthew Perry dan Zac Efron berputar pada cakram DVD. Mike, tokoh di dalam film tersebut menghadapi kehidupan yang stagnan membosankan. Salah satu scene film tersebut kemudian memerlihatkan Mike tengah asyik mengingat masa lalunya dengan mengamati sebuah foto jadul kala dirinya menjadi bintang basket populer semasa SMA. Tunggu dulu, tulisan ini sudah barang tentu bukan hendak membuat review film 17 Again. Tapi, adegan mengamati foto itu adalah adegan paling seksi bagi lelaki seperti saya yang katanya melankolis romantis. Aww, klaim sepihak. Hmm… Foto memang adalah sebuah cerita, catatan. Ini kali, percakapan saya bersama Claudine sang pembuat scrapbook adalah tentang kegiatan scrapbooking dan drama hidup yang disajikan di dalamnya…  



Aktivitas membuat scrapbook ini, kok, sekarang populer sekali, ya. Hmm.. apa, sih, sebenarnya yang membuat banyak orang senang dan tertarik membuatnya dan sebenarnya ini kegiatan seperti apa?
Ya… dengan perkembangan dunia fotografi sekarang, orang lebih gampang untuk membuat foto. Kalau di luar negeri, sih, sudah menjadi hobi, khususnya ibu-ibu rumah tangga. Awalnya ia hadir untuk mencatatkan kenangan. Pionir-pionirnya dari dahulu sudah membuatnya dari “scrap”, dari sobekan-sobekan kertas atau majalah. Mereka membuat catatan tentang apa yang terjadi pada masa itu, apakah ada kelahiran, atau perkawinan, misalnya. Lalu pada perkembangannya, desain, kan, makin berkembang. Itu mendukung perkembangan scrapbook. Kalau di Indonesia sendiri belum lama. Baru sekitar 5 tahun belakangan ini mulai muncul. Nilai tambahnya mungkin karena ia punya nilai lebih karena tidak hanya sekadar foto, tapi ada cerita yang disajikan.

Membuat scrapbook itu berarti per tema, ya?
Iya. Jadi lebih fokus. Apalagi untuk yang baru pertama belajar. 
Oh, ya. Bagi yang baru memulai, apa, sih,yang harus dipersiapkan?
Kalau kelas di Tobucil, sih, kita pengen mengembalikan ke awal. Jadi bener-bener dari scrap. Jadi bukan barang scrap yang udah jadi kayak di toko. Nah, untuk yang pemula paling enak mengawali dari diri sendiri. Jadi membuat temanya tentang “aku”.  Fotonya foto sendiri. Memilih kertas atau membuat motif dari cat, ya, buatlah apa yang ingin dibuat saat itu. Jadi enggak ada patokan yang tegas. Paling yang harus diperhatikan masalah layout-nya. Misalnya foto menghadap ke kanan, maka lebih enak foto itu diletakkan di sebelah kiri. Teknik-teknik ini yang harus dipahami ketika baru memulai. Paling gampang itu dengan menempelkan foto terlebih dahulu. Buat yang baru belajar, kan, akan jauh lebih mudah jika dihadirkan visualnya terlebih dahulu.
Selanjutnya baca di sini...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wow inspiring..bikin scrapbook kayaknya menarik ^ ^

OJANTO mengatakan...

iyaa.. kayaknya menarik ya.. aku juga pengen bikin .. :D hehe

ojan.

Share This

Related Posts with Thumbnails