Onde Mandeeee...!! Hujan mengguyur kota Jogjakarta hampir setiap hari. Cukup membuat khawatir mengingat ada beberapa kegiatan yang sudah kami rencanakan. Salah satunya adalah On Day Monday yang minggu ini kembali memperkenalkan seorang crafter dari Jogjakarta.
Untunglah cuaca hari Minggu kemarin sangat bersahabat, membuat kami lebih bersemangat menyambangi rumah Mba Sari dari Ammi & Abi di daerah Sidoarum, Godean. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata. Hamparan sawah di sisi kiri dan kanan jalan membuat perjalanan ini terasa menyenangkan.
Sampai di rumah Mba Sari, kami disambut hangat oleh suami Mba Sari yaitu Mas Ari. Mereka inilah "Ayah" dan "Ibu" Ammi-Abi yang ada di balik barang-barang kreatif dengan detail sulam perca. Setelah perkenalan singkat dengan Mas Ari, mengalirlah obrolan hangat kami sore itu ditemani secangkir teh manis buatan Mba Sari.
Mba Sari mulai bercerita tentang nama Ammi-Abi yang disematkan di setiap produk yang dibuatnya. Nama ini ternyata berasal dari bahasa India dan Arab. Ammi yang merupakan bahasa India memiliki arti sama dengan Ummi yaitu Ibu, dan Abi diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah Ayah. Mengapa dipilih nama ini menurut Mba Sari adalah karena sebagian besar produk yang dibikin adalah untuk anak-anak. Filosofinya sendiri adalah barang-barang ini dibuat dengan sepenuh hati seperti kasih sayang Ibu dan Ayah kepada anaknya.
Sampai sekarang Mba Sari sudah berhasil membuat beberapa produk dengan detail sulam perca. Produk-produknya antara lain tas, kaos, laptop sleeve, sarung bantal, tempat pensil dan tempat hp. Sesekali Mba Sari membuat pernak pernik seperti bros yang biasanya diberikan sebagai bonus bagi pelanggannya. Mba Sari tidak membatasi barang-barang yang dibuatnya. Menurutnya, selama barang itu masih bisa dibuat dengan aplikasi sulam perca, maka dia tidak akan berhenti mencoba membuat produk-produk baru.
Kecintaan Mba Sari akan produk-produk handmade ternyata sudah dimulai sejak SMP. Ketika itu Mba Sari sering membuat gantungan kunci handmade dan juga kartu Lebaran yang dijual ke teman-temannya. Di bangku perkuliahan, Mba Sari juga sempat membuat usaha sepatu lukis bersama teman dan saudaranya. Setelah lulus kuliah, ketika teman-temannya memilih menjadi pegawai, Mba Sari memilih untuk tetap meneruskan usahanya.
Keinginan Mba Sari untuk menyerap tenaga kerja membuatnya menghentikan produksi sepatu lukis dan beralih pada sulam perca. Menurut Mba Sari, untuk membuat sepatu lukis dibutuhkan orang-orang dengan bakat yang spesifik. Beda dengan sulam perca, dimana keterampilan ini bisa diajarkan kepada siapa saja, sehingga bisa menyerap tenaga kerja. Sampai sekarang, Mba Sari memiliki tiga orang pegawai yang membantunya dalam produksi.
Semua aktivitas produksi Ammi & Abi dilakukan di rumah. Dari Senin sampai Jumat mulai pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore, Mba Sari bersama ibu-ibu yang berkerja bersamanya menyelesaikan pesanan dan juga produk-produk Ammi & Abi. Hambatan yang paling sering ditemui dalam berproduksi adalah terbatasnya bahan baku. Karena kebanyakan produk Ammi & Abi made by order, sering kali pesanan yang masuk dengan permintaan yang bermacam-macam. Namun menurut Mba Sari, selama masih bisa dikomunikasikan dengan baik kepada pelanggan, hambatan ini tidak terasa terlalu berat baginya.
Sampai saat ini, produk-produk Ammi & Abi bisa ditemukan di Pasar Minggu Pagi UGM dan Toko Buku Toga Mas. Bagi Mba Sari, sulitnya menjual produk handmade adalah peminatnya yang masih sangat terbatas. Tidak seperti produk massal yang banyak dijual di pasaran, barang-barang handmade harus bersaing dalam urusan harga. Namun Mba Sari tetap optimis sambil terus memperkenalkan produknya melalui blog dan Facebook. Sesekali Mba Sari juga meminta bantuan kepada teman-temannya yang berada di luar kota untuk membantunya berpromosi.
Satu hal yang membuat Mba Sari ingin tetap bertahan adalah ibu-ibu yang bekerja padanya. Mba Sari ingin terus membantu mereka. Selain itu, Mba Sari juga ingin terus bisa menyerap tenaga kerja dengan usaha yang dirintisnya. Baginya, "Yang terpenting adalah terus berkarya. Urusan laku nggak lakunya, atau akan diterima pasar atau tidak, hal itu sudah menjadi rejeki yang diatur dari Atas."
Di mata kami, Mba Sari adalah sosok yang ramah, rendah hati juga sangat optimis dengan apa yang dikerjakannya. Semoga saja obrolan kami di On Day Monday kali ini bisa menularkan energi positif bagi teman-teman yang juga memiliki minat yang sama :)
Terimakasih banyak Mba Sari dan Mas Ari, calon Ayah dan Ibu yang sangat inspiratif. Sukses dan terus berkarya yaa..
Di mata kami, Mba Sari adalah sosok yang ramah, rendah hati juga sangat optimis dengan apa yang dikerjakannya. Semoga saja obrolan kami di On Day Monday kali ini bisa menularkan energi positif bagi teman-teman yang juga memiliki minat yang sama :)
Terimakasih banyak Mba Sari dan Mas Ari, calon Ayah dan Ibu yang sangat inspiratif. Sukses dan terus berkarya yaa..
6 komentar:
kerennn..
lucuuu karya2nyaaa <3
mbak Nadiyah :
yoi! memang keren! salut deh pokoknya sama mbak Sari. hihi :D
mbak Puri :
yoi! lucu nian memang! hehe.. :D
thanks for visiting fellas!
:D
wah aku suka banget sama gaya bahasa tulisannya...dah cocok ni kalian nulis di majalah..keren !!!
makasiy ya ojan,mb putri ..
jadi malu saya ^^
hihi..
wah..seru deh jalan2nya..
Mbak Sari :
terima kasih sekali mbak Sari..
maturnuwun kembali..
senang bisa main dan ngobrol panjang denganmu..
:-)
semoga momen ini bisa bermanfaat kelak.
amin..
Mbak Fitria :
yoi! asik sekali apalagi perjalanan ke rumah Mbak Sari menyenangkan sekali :-)
thanks for visiting! :)
Posting Komentar