followers

Sabtu, 16 Juli 2011

Sindikasi Tobucil : Paperpleased Sang Penyulap Kertas

Halo-halo Bandung!
kabar menarik dari Kota Kembang ini merupakan program sindikasi antara Ojanto dan Tobucil Handmade, dimana setiap minggunya kami akan bertukar cerita antara Jogjakarta dan Bandung :)
 
 
Perempuan bernama Angelia Florensia adalah manusia dibalik brand Paperpleased. Sebenarnya sudah sedari lama saya sangat berminat mewawancara Paperpleased. Namun, bagaikan perlombaan halang rintang Pramuka jaman SMP, jarak dan waktu menjadi musuh terbesar percakapan Paperpleased dan Tobucilhandmade. Yeah, hidup internet dan sulap paling mutakhir abad ini! Berkat mereka akhirnya percakapan kami berlangsung menembus pojok-pojok kehidupan. Menembus Jakarta Utara dan Bandung Timur…

Gimana, nih, cerita cikal bakalnya Paperpleased?
Cikal bakal Paperpleased ini terbentuk kira-kira agustus 2010 saat aku sedang terkagum-kagum sama indahnya corak-corak wallpaper di rumah orang tua. Karena papaku seorang arsitek/interior, beliau suka bawa contoh-contoh wallpaper utk dipertunjukkan ke klien-kliennya. jadilah aku bisa lihat-lihat dengan bebas setiap kali berkunjung. Dari sering melihat, kepikiran enaknya diapain, ya, kertas-kertas ini, karena kalau nempel di tembok rumah aja, kok, sayang rasanya, apalagi banyaknya sisa-sisa sample yang biasanya diloak atau dibuang. Pulang dari ngubek ngubek Google dan toko buku untuk mengumpulkan ide dan melihat-lihat apa saja yang sudah dikerjakan selama ini di dunia kerajinan kertas.
 
 
Ide awalnya gimana, tuh, sampai jadi produk-produk Paperpleased seperti yang sekarang? 
Jadi awalnya aku bikin kerajinan kertas, mulai dari origami, book binding, home décor, bikin kotak, apapun itu yg berhubungan dengan kertas dan menarik, aku coba. Tapi rasanya kok tetep enggak puas gimana gitu, mungkin karena sudah pernah dikerjakan sebelumnya dan biasanya proses pembuatannya terbilang ribet.  Aku kepengen sesuatu yang benar-benar baru tapi juga bisa dibuat tanpa peralatan canggih dan ramah lingkungan. Sampai suatu ketika, aku sadar yg selama ini saya suka itu hampir selalu berhubungan dengan bidang fashion, sesuai sekolah juga sebenarnya. Akhirnya aku mutusin untuk mencoba bikin dompet yang kayanya paling masuk akal utk dibikin dari kertas dengan teknik jahit. Pola dan desainnya sedikit menguras pikiran waktu itu karena kertas itu kalau dijahit tidak bisa dibolak-balik seperti kain. Jadinya aku harus bikin pola jahit yang “ramah” untuk kertas. Proses research dan trial-and-error ini berlangsung selama kira-kira 4 bulan lamanya sampai aku merasa cukup pede untuk mencoba menjualnya. Pertama kali, dibeli temen sendiri, wah rasanya seneng banget, trus baru iseng-iseng bikin blog sambil pengen liat respons orang, hehe.
 
 
Produk-produknya Paperpleased apa aja, nih?
Saat ini produk Paperpleased selain dompet, ada sampul passport, tempat kartu, dompet bi-fold, notebook, money envelope (semacam angpau), sarung handphone dan gantungan kunci.

Konsep produknya Paperpleased sebenernya gimana, tuh?
Jadi, konsepnya itu menggunakan sisa sample dan stock wallpaper dengan beragam coraknya sebagai bahan baku untuk membuat barang-barang kerajinan. Boleh dibilang ramah lingkungan juga, yah, karena memanfaatkan limbah kertas.
(selanjutnya baca di sini)

Tidak ada komentar:

Share This

Related Posts with Thumbnails