Halo dari Bali. Liburan singkat ini tidak saya sia-siakan begitu saja. Ada seorang teman di pulau ini yang memproduksi sepatu-sepatu keren untuk cowok-cowok. Dia adalah Abim Saptanugraha, owner dan founder dari Okus Project.
Saya mengenal Abim sudah sejak lama. Ketika itu dia masih kuliah di salah satu universitas swasta di Jogjakarta. Selama mengenalnya, jujur saja saya tidak pernah tau betapa tergila-gilanya Abim akan sepatu. Baru setelah dia pindah ke Bali dan memulai Okus Project, saya mulai tau apa yang jadi passionnya selama ini.
"Kelas cowok itu dilihat dari sepatunya" ini adalah ungkapan yang diyakini Abim sampai sekarang. Menurut Abim, sepatu adalah barang yang letaknya dibawah dan digunakan untuk diinjak. Jadi ketika seseorang memilih sepatu yang tepat untuk digunakan, maka seluruh penampilannya akan terlihat bagus. Abim sendiri adalah orang yang cukup memperhatikan penampilan. Dan menurutnya, sepatu merupakan item yang penting dalam sebuah penampilan. Bukan tidak mungkin, percaya diri dapat berasal dari barang yang paling sering kita injak.
Memulai Okus Project bukanlah hal yang mudah bagi Abim. Sekian lama project ini hanya berdiam di dalam pikirannya. Semuanya dimulai dengan pertemuannya dengan seorang pembuat sepatu di Jogjakarta. Ada cerita yang cukup menarik disini. Ketika itu Abim kebetulan bertemu dengan Pak Mujiono di sebuah toko bahan-bahan di daerah Malioboro. Sang bapak membawa-bawa molding sepatu untuk dicocokkan dengan bahan-bahan yang di sana. Abim kemudian mendekatinya dan memberanikan diri untuk minta diajarkan cara membuat sepatu. Awalnya di Pak Mujiono menolak, "saya gak ngajarin orang bikin sepatu" begitu kata beliau. Namun Abim tidak menyerah, sepanjang minggu Abim mengontaknya agar beliau mau mengajarkannya cara membuat sepatu. Akhirnya Pak Mujiono menyerah juga. Abim diundang ke rumahnya dan diajarkan cara membuat sepatu dengan satu syarat, bahwa dia harus benar-benar belajar. Dari sini Abim mengetahui banyak hal mengenai pembuatan sepatu. Mulai dari membuat mal, lalu mencetak pola, menjahit, kemudian molding dan memasang sol sepatu. Sayang pelajaran Abim terhenti karena harus pindah ke Bali.
Di Bali, selain bekerja kantoran, Abim kembali menghidupkan semangatnya untuk memproduksi sepatu. Dia mulai mencari bahan dan material sepatu, juga mencari tempat produksi. Bertemulah dia dengan mas Nuki, seorang pengrajin sepatu yang juga memproduksi sepatu-sepatu dari brand yang cukup terkenal di Bali. Dari sini lahirlah Okus Project, nama yang disematkan Abim untuk setiap sepatu yang diproduksinya. Okus Project adalah perwujudan dari penampilah Abim yang casual. Sepatu bikinannya memiliki model yang santai, nyaman tapi tetap stylish.
Sekarang Abim memang masih bekerja di sebuah perusahaan di Bali, tapi dia masih memiliki impian lain. Abim ingin sekali terbang ke Itali dan belajar membuat sepatu di sana. Dia juga ingin memiliki toko untuk sepatu-sepatunya dan berharap apa yang dilakukannya dapat memiliki value untuk orang lain.
sebagai penutup, Abim menambahkan sebuah quote favoritnya. "Semua usaha itu bagus, asal dimulai hari ini" menurut Abim, ketika kita memiliki impian, yang paling penting adalah action. Jangan sampai impian itu hanya berdiam di dalam pikiran hingga terlupakan.
Okus Project by Abim Saptanugraha
email : abimasanu(at)gmail(dot)com
tlp : 0817 541 4350
foto dan tulisan : Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar