followers

Rabu, 18 Mei 2011

REPORT : Craftypreneur Forum | Crafty Days #5 | 14 Mei 2011 | Tobucil Bandung


Sebuah momen yang sangat berharga karena kami diberi kesempatan untuk diikutkan forum ini. Sebuah forum dimana crafter-crafter bisa saling berbagi dan memperbincangkan banyak hal. Hanya saja, waktu menjadikan forum ini punya porsi yang terbatas. Tetapi, paling tidak tulisan ini bisa menjadi dokumentasi atas apa yang sudah diperbincangkan,  

Nah, berikut adalah sedikit ulasan dari 4 poin besar yang bisa saya tangkap dari obrolan sore itu. Selamat membaca, semoga bermanfaat. (-: 

HANDMADE & ART
Menurut mas Erri dari The Man Who Knit, “craft itu art engga, massal juga engga”. Craft berjalan diantaranya. Craft bisa dibilang seperti membuat blue print atas sesuatu, mulai dari mendapat ide, membuat sketsa, kemudian mengolahnya dalam desain, dan mengeksekusinya. Lalu dalam hal ini, kita berusaha untuk membuat orang lain menghargai craft yang kita buat. Tentunya lengkap dengan serangkaian promosi yang sewajarnya harus kita lakukan – bicara jualan. 


Ngobrol soal cari duit, adalah sebuah inspirasi menarik dari Martha Puri Natasande (Idekuhandmade). ‘Kebahagiaan’ yang didapat ketika membuat barang handmade berhasil menjadi alasan bagi Puri untuk keluar dari pekerjaan kantorannya. Idekuhandmade telah menjadi pilihan baginya untuk melanjutkan perjalanan.  

Mau yang handmade atau art, bukanlah suatu masalah. Tinggal bagaimana pilihan kita nantinya saja. Sederhana saya, just make craft creatively and sell it! Do it all bravely! 

DILEMA
Konsistensi dalam membuat barang handmade logikanya akan meningkatkan skill dan kapasitas sang crafter. Bukan tidak mungkin, seorang crafter atau sebuah brand itu akan dihadapkan pada sebuah keadaan dilematis, yaitu untuk me-massal-kan produknya (lebih dari 1 lusin) baik untuk dijual lagi atau sekadar souvenir nikahan. Gosipnya, ini isu yang kerap kali menyapa kebanyakan crafter. 


Sekali lagi pilihan, apakah kita akan tetap menjaga eksklusivitas produk-produk kita, atau akan mengembangbiakkan seperti holtikultura. Tidak ada yang salah tidak ada yang benar, seperti itulah kurang lebih hasil obrolannya. Tinggal pilih. ;)

Bagi kami, produk dibedakan dengan pesanan. Ditilik dari jumlahnya, produk itu lebih sedikit jadi lebih eksklusif. Ditilik dari desainnya, pesanan itu didesain oleh pemesan. Jadi jelas beda dan tidak ada masalah yang mengganggu, kecuali waktu. :p

Ada lagi keadaan dilematis pada level lanjut. Ketika kita sudah mampu memberdayakan banyak orang, katakanlah menyerap tenaga kerja, bukan tak mungkin eksklusivitas itu harus disingkirkan. Lalu, mau makan apa teman-teman yang membantu kita kalau cuma ngerjain barang dibawah 12 biji? Yah, barangkali itu cuma gambaran keadaan-keadaan yang mungkin saja menyapa kita. 

ETSY
Berlanjut pada bahasan selanjutnya, Ika Vantiani membeberkan banyak sekali cerita-cerita inspiratif mengenai pengalamannya mendulang dollar. Ika sudah cukup jauh menyusuri jaringan internasional melalui www.etsy.com.


Satu hal cerdas yang menurut saya dilakukan oleh Ika adalah mencuri ‘international exposure’ (kalau saya tidak salah dengar). 2 kata itu benar-benar membuat saya agak berpikir. Bagaimana bisa Ika mendapat perhatian internasional macam itu dan membawa kesuksesan seperti sekarang? Padahal mungkin saja Ika cuma duduk di depan komputernya, baca-baca lalu ngetik-ngetik dalam bahasa inggris. Hal itu bukan tak mungkin kita lakukan, bukan?

Kembali pada obrolan Etsy, portal ini dihuni oleh sekitar 7.000-an toko online dengan 200.000-an user di seluruh dunia. Ika bilang, crafter Indonesia sangat diuntungkan karena biaya produksi di Indonesia begitu murah, sedangkan kita menjualnya beberapa kali lipat dibalut dollar.  Menggiurkan, bukan?

Modal utama untuk menembus pasar Etsy ini adalah kartu kredit. Kalau tidak ada kartu kredit, cerita tidak bisa dilanjutkan. Fungsi dari kartu kredit ini sebagai sistem pembayaran (via PayPal). Bagaimana detail-detailnya silakan baca-baca saja di etsy.com. (-:

Ada beberapa tips dari Ika yang sekiranya bisa bermanfaat buat kita-kita yang tertarik untuk bikin toko online di Etsy. Pahami berbagai sistem yang berlaku di Etsy, meliputi sistem pembayaran, aturan main, berkomunitas, policy, dan lain-lain. Lalu, namanya juga online shop, jadi buatlah tampilan yang semenarik mungkin. Baik dari foto-foto, layout, dan juga kata-katanya. Kemudian hal yang paling penting adalah soal shipping / pengiriman barang. Pilihlah penyedia jasa layanan pengiriman barang internasional yang paling oke. Bagi Ika, Pos Indonesia masih bisa dipercaya kok. 

LOCAL MARKET
Menembus pasar craft lokal merupakan hal yang sangat realistis. Promosi di blog agak menjadi wajib karena sebagian besar dari crafter-crafter yang kami kenal mempunyai media promosi (blog) masing-masing. Di samping itu, blog mampu meng-koneksi-kan para crafter satu sama lain. 


Menurut Puri Idekuhandmade, Multiply adalah salah satu penyedia layanan blog gratisan yang cukup cocok untuk dijadikan online shop. Karena memang ‘jualan banget’, begitu katanya. Kalau sederhana saya, apapun pilihan penyedia layanan blog atau websitenya, toh kita sendiri yang menentukan taste dari brand kita. Jadi, silakan dipilih-pilih. (-:

Hard selling itu bukan larangan, tapi sepertinya membuat blog kurang menarik. Cukup ceritakan saja kisah dibalik produk-produkmu di blog. Mereka masih muat kok menampung cerita-cerita itu. Hehe.. lalu, citrakan sebaik-baiknya dan se-real mungkin si produk dalam foto yang menarik. Kurang lebih seperti itulah tips singkat untuk bikin media promosi yang ciamik. 

**

Sekianlah tulisan yang tidak saya duga panjangnya ini. Menentukan pilihan adalah hal terpenting dalam memulai usaha handmade-handmade-an. Tapi jangan pula memikirkan pilihan terlalu lama, lalu tidak segera memulainya. Mari belajar bersama. Terima kasih sekali untuk para crafter dari Jakarta dan Bandung dan semua yang ikut dalam Craftypreneur Forum, sungguh sangat inspiratif kisah-kisahnya. Semoga bisa bertemu lagi di episode selanjutnya. (-: sampai jumpa!

ditulis oleh : Ojan.

11 komentar:

Paulus mengatakan...

(*nulis komen dalam kondisi iri berat karena gak bisa ikut acara itu)
hahaha...

masalah dilema itu aku alami saat ini.
Di satu sisi, aku pengen bikin produk idealis : memuaskan jiwa, tapi disisi lain dihadapkan adanya permintaan (pesanan yang tentunya menghasilkan duit).
Ini jadi semacam pergumulan batin: rasanya rada merendahkan diri.

Sementara ini aku mencoba membela diri demikian: yang penting produknya dibuat dengan hati, punya karakter (si crafter bukan sekedar tukang jahit), serta memuaskan idealisme dua belah pihak (crafter dan konsumen).

eh... mau nulis banyak. tapi ini sudah jam 00.45....sudah teler :D

pengen bisa diskusi hal-hal kayak gini. ayo ajak teman2 crafter lainnya (di yogya) bikin pertemuan...

OJANTO mengatakan...

hahaha.. iya iya..
sebenernya setiap orang juga berhak bikin argumen kok.. bahkan bukan pembelaan.. karena tidak ada penyerangan..
hehe..

semacam seru ya kalo di Jogja bisa ngobrol2 gt. hehe.. :D

Heni Prasetyorini mengatakan...

ingin sekalian bertanya tentang blog crafter. jika melihat blognya tamimi box, ideku handmade, cemprut, dll. mereka menunjukkan kehidupan pribadi, plus memajang jualannya.
apakah hal ini baik? dan tidak mempengaruhi imej pembeli?
misalnya, saya mulai belajar membuat bros teknik baru, lalu gagal, perlukah diceritakan disana?
ataukah lebih baik blog itu semata sebagai etalase saja?

tambahan lagi, saya lihat marak sekali ada giveaway diantara para blog crafter; boleh saya disharing tujuannya untuk apa?

saya bertanya ini, karena mengelola sebuah toko online, yg menjual produk handmade orang, juga aksesoris bikinan saya.
kadang saya ingin menceritakan proses, atau buah pikiran saya ttg bisnis dsb dalam blog jualan saya itu. tetapi saya takut malah membingungkan mereka yg ingin mencari benda yg ingin dibeli. maka saya perlakukan blog itu untuk etalase saja. lalu saya bercerita ttg craft dsb di blog saya pribadi. bagaimana menurut "njenengan" sekalian ttg hal ini?

terima kasih sebelumnya atas respon dari komentar saya :)

OJANTO mengatakan...

hai Orin! maaf sekali baru membalas.. semoga ndak papa ya..
okey, langsung saja yaw..

sebelumnya, jawaban kami adalah murni pendapat kami aja ya.. kalau ada yang menyinggung mohon maaf, sama sekali tidak ingin memojokkan pihak mana pun, okey? :)

1. memajang jualan dan cerita pribadi. -> menurut kami bukan menjadi masalah yang serius. malah, pembaca blogmu bisa merasa LEBIH DEKAT denganmu.

2. kalo ngobrol soal craft, akan lebih menarik sih sebenarnya kalau ada cerita di sana. baik itu prosesnya, dapat inspirasinya dari mana, dan berbagai informasi objektif lainnya (bahan, ukuran, dll) agak sayang aja rasanya kalo blog cuma buat etalase.. kecuali pembaca blogmu sudah jutaan per harinya. hehe..

3. giveaway. -> kami pun belum pernah melakukannya. jadi berasa diinggatkan. tapi sebenernya gak wajib juga sih. kalo ngobrol soal manfaatnya. ada beberapa hal positif yang bisa didapat. antara lain :
- menambah viewer (mencuri perhatian)
- menjadi lebih dekat dengan pembaca, terutama pemenang.

4. soal cerita atau buah pikiran dalam blog online shop. -> menurut kami, hal seperti itu bisa diselaraskan. jikalau memang memungkinkan (layoutnya) cerita dan buah pikiran bisa saja ditampilkan dalam page lain. jadi pengunjung yang pengen membaca cerita atau buah pikiranmu bisa nge-click page cerita. kalau misalnya mau di blogmu sendiri juga ndak masalah, asal cantumin link aja. terlepas dari hal teknis itu, bagi kami cerita di balik terciptanya craft menjadi agak penting karena hal itu menjadi penawaran 'lain' dalam berjualan barang handmade. akan menjadi nilai tambah aja. hehe..

nah, sekiranya begitu tanggapan kami. semoga bermanfaat. terima kasih sekali atas obrolan ini :)

Unknown mengatakan...

wahh..ojanto, sepertinya banyak oleh2 dari bandung yang bisa di sharing..ayo ketemua..he..he..main ke rumahku lg juga boleh :)

OJANTO mengatakan...

lumayaaaaaann.. cukup banyak mendapat manfaat setelah perjalanan ke bandung.. hihi.. ayo ayo.. kita ngobrol di taman belakang yaa.. kayaknya asik :D :D hehehe..

Edhini Senastri mengatakan...

ulasan yang menarik...thanks for sharing mas ojan :) salam kenal juga..

OJANTO mengatakan...

terimakasih sudah mampir Mba Edhini, semoga ulasan ini membantu :)

salam kenal..

Widuri mengatakan...

Hay hay lam kenal...ulasannya menarik dan membantu sekali...
hehe saya penasaran skali Ojanto ini siapa aj?blognya menarik...
Hmm aku suka sekali membuat prdk(http://widuwidu.blogspot.com/2011/01/hobby-or-profesi.html)dan sejak krj d advertsg blm smpt lg berproduk. Saat ini saya sdg bimbang hendak memulai lagi n pgn resign, kl ga resign bs fokus ga ya...kl d sambi bs ga ya...begitu yg saya bingungkan saat ini...
Oke, semoga kita bisa bertemaaan...

OJANTO mengatakan...

halo mbak Widuri, salam kenal dari kami. Ada Ojan dan Putri disini :)

waahh produknya lucu-lucu bangetttt..sayang deh mba kalo gak diterusin. aku pernah baca di buku yang dipinjemin mba Tarlen Tobucil waktu Crafty Days kemarin (tp lupa judulnya huhu) jadi katanya memulai usaha seperti ini gak harus berhenti dari pekerjaan kok. justru pekerjaan itu akan jadi penyokong dalam hal finansial, sambil membuat plan untuk usaha yang lebih serius. hehe katanya gitu mba..semoga membantu memcahkan dilemamu yaaa :D

terimakasih sudah mampir :)

Putri.

Unknown mengatakan...

wah ap itu bukunya, jd pgn bacaa..
mmm begitu yaaah,,,hi3 okeee...makasi mba putriiii

Share This

Related Posts with Thumbnails