followers

Jumat, 06 Mei 2011

SCREENCRAFT #2 - Exit Through The Gift Shop

the world's first street art disaster movie...

tonight the streets are ours,
and these lights in our street are ours
and tonight the street are ours
and these lights in our heart, they tell no lies

Richard Hawley - Tonight The Street Are Ours (OST. Exit Through The Gift Shop)

Penggalan lagu diatas sepertinya memang sangat pas menggambarkan euphoria seorang street-artist pada apa yang dikerjakanannya. Seperti makhluk nocturnal, waktu malam adalah waktu terbaik bagi para seniman jalanan untuk menyulap jalan-jalan kota yang sepi dengan karya mereka. Ya, bagi saya mereka seperti pesulap yang mampu memunculkan sesuatu dari bidang kosong membosankan. Tidak jarang saya mendapati sebuah perempatan penuh dengan gambar baru padahal sehari sebelumnya tidak ada apa-apa disana. Efek kemunculannya hampir sama seperti crop circle yang misterius. 

Exit Through The Gift Shop adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan sepak terjang seniman jalanan di Los Angeles ketika membuat karyanya. Film ini sendiri disutradarai oleh seorang seniman jalanan ternama asal U.K yaitu Banksy. Dalam film yang berdurasi 87 menit ini, kita dapat melihat aksi para seniman ketika menempelkan karya mereka di sudut sudut kota yang strategis. Tentu saja hal ini merupkan kegiatan ilegal, namun disinilah adrenalinnya. Kita dapat menyaksikan para seniman ini naik turun gedung dan dikejar-kejar polisi dalam aksinya.

Adegan demi adegan, juga aksi para seniman jalanan dalam film ini kita tonton melalui mata seorang Thierry Guetta. Thierry Guetta bukan siapa-siapa. Dia adalah seorang imigran asal Perancis, menetap di L.A dan tidak pernah lepas dari kamera yang ada di tangannya kemanapun dia pergi. Hobinya merekam semua momen yang terjadi, karena menurutnya hal itu tak akan terulang lagi. Sampai suatu ketika, Thierry berkesempatan merekam kegiatan saudaranya yang adalah seorang seniman jalanan dengan julukan Invader. Dari sinilah dia mulai banyak berkenalan dengan pelaku seni jalanan lainnya. Hal ini membuatnya semakin tertarik untuk terus ikut dan merekam setiap aksi mereka.

Pertemanannya dengan Shepard Fairey membawa Thierry kepada seniman idolanya. Dialah Banksy, yang berhasil mencitrakan dirinya sebagai seniman misterius, dimana belum ada orang luar yang pernah melihat wajahnya, atau mengetahui identitasnya. Banksy setuju Thierry mengikutinya kemana-mana dan merekam kegiatan seninya. Perlahan-lahan film ini menggiring kita ke fokus yang berbeda. Bukan lagi tentang seniman jalanan, bukan pula tentang Banksy. Namun yang mencurui fokusnya adalah proses transformasi seorang Thierry Guetta menjadi seorang seniman jalanan. Setelah menjalin pertemanan dengan Banksy, Thierry Guetta tidak lagi mengikuti seorang seniman dengan kameranya. Yang dia lakukan adalah mulai membuat karyanya sendiri. Dia menamakan dirinya Mr.Brainwash dan memulai gebrakannya dengan mengadakan pameran tunggal di Los Angeles. Thierry Guetta sadar bahwa dia tidak memiliki bakat dan kreatifitas seperti yang dimiliki Banksy atau seniman lainnya. Karena itu dia tidak malu mempekerjakan desainer-desainer profesional untuk mengejawantahkan ide-ide yang ada di kepalanya.

Setelah film ini beredar banyak yang menyangsikan kemampuan Thierry Guetta sebagai seorang seniman. Banyak pula terdengar gosip yang menyebutkan bahwa Thierry Guetta itulah yang merupakan karya seni yang dirancang oleh Banksy. Namun terlepas dari kontroversi tersebut, Exit Through The Gift Shop tetaplah merupakan sebuah film yang menghibur. Pengambilan gambar yang seadanya dan bahkan terkesan amatir justru membuat penonton merasa "dekat" secara personal dengan tokoh-tokoh di dalamnya. Tak heran jika film ini masuk ke dalam nominasi Academy Award 2011 dalam kategori film dokumenter terbaik. Dan dari sini terbukti sekali lagi kehebatan Banksy sebagai seorang seniman.


Tidak ada komentar:

Share This

Related Posts with Thumbnails