followers

Kamis, 25 Agustus 2011

Sindikasi Tobucil : “Klik”, dan Handmade pun Dinyalakan

Halo-halo Bandung!

kabar menarik dari Kota Kembang ini merupakan program sindikasi antara Ojanto dan Tobucil Handmade, dimana setiap minggunya kami akan bertukar cerita antara Jogjakarta dan Bandung :)
 
 
 
Siang masih bergairah, membakar. Saya yang kecil ini pun sedikit terhuyung-huyung mencari segelas minuman dingin di sisi jalan Bandung yang agak berdebu. Tangan pun kemudian dengan sigap memainkan urutan-urutan huruf pada keyboard laptop. Meng-googling ke sana kemari sembari menunggu terik menjadi sedikit lebih bersahabat. Entah mengapa, hal-hal yang berhubungan dengan matahari dengan isengnya saya jadikan keyword. Sampai kemudian kata “Nyala” menghubungkan saya dengan crafter yang satu ini. Penasaran membuncah demi membaca nama “Nyala” dan deretan kancing yang terpampang pada karya-karyanya. Yihaa… Korespondensi (bahasa jaman SD bener, ya, ahahaha) dimulai. Percakapan pun terjalin…
 
Aku penasaran, nih… kenapa brand-nya dinamain Nyala?
Aku suka mengartikan ‘Nyala’ itu sesuatu yang positif, passion, sisi paling terang,  semacam tombol “turn-on”. Semua orang kan pasti punya spirit ini, cuman kadang-kadang lupa dinyalakan, harapannya sih mudah-mudahan Nyala bisa membantu mengingatkan orang-orang bahwa semua orang itu diciptakan untuk menjadi spesial, untuk bersinar :)


Oh, ya. Nyala sendiri memulai pergerakannya semenjak kapankah?
Sejak tahun 2008. Waktu itu ol shop belum seheboh sekarang dan dulu masih jualan barang-barang  yang “apa-lo-mau-gua-ada” :P . Singkat cerita, akhirnya tahun 2009 pindah ke facebook dengan konsep baru, disini mulailah jual aksesoris handmade buatan sendiri. Awalnya dulu mengeksporasi benang wol di mix kancing, kabel dengan printilan listrik, kawat, ring-ring besi, recycle kantung plastik, dan lain lain. Ternyata Alhamdulillah ada juga yang suka aksesoris aneh-aneh begitu.
 
 
Produk-produknya Nyala apa sajakah?
Sekarang lebih fokus ke aksesoris, kalung, gelang, langlung (bisa gelang, bisa kalung), bros, dan cincin. Bahan yang paling sering dipakai yaitu dari seleting dan kancing. Bahan lainnya pita, wol, batok, manik-manik, mute, dll. Sebetulnya pengen banget bikin dari limbah apa gitu, tapi belum nemu bahan yang pas (yang mudah dibuat dengan skill pas-pas-an :P). Untuk saat ini, produk Nyala masih dikerjakan oleh 3 orang kakak-beradik dan masing-masing punya bahan favorit beda-beda dalam berkarya.

Aku liat produk-produknya Nyala banyak banget yang menggunakan kancing. Kenapa, sih, yang dipilihnya kancing? Apa yang unik dari si kancing itu sendiri?
Sebetulnya aku suka banget sama bahan-bahan yang banyak pilihan warnanya, makanya pilihannya jatuh pada kancing dan juga seleting. Alasan lain kancing itu awet, tahan lama, tidak luntur, mudah didapat, simple, murah dan bisa jadi teman minum teh *loh. 
(Selanjutnya baca di sini)

Tidak ada komentar:

Share This

Related Posts with Thumbnails