Tresno Jalaran Soko Kulino
Sepertinya kalimat diatas adalah judul yang pas untuk On Day Monday kali ini. Selain karena ini adalah ucapan yang terlontar dari si empunya cerita sendiri, kalimat ini juga dengan tepat menggambarkan perjalanan karya-karyanya hingga sekarang. Perkenankan saya memperkenalkan orang hebat satu ini, Prihatmoko Catur, yang akrab dipanggil Moki.
Sepertinya kalimat diatas adalah judul yang pas untuk On Day Monday kali ini. Selain karena ini adalah ucapan yang terlontar dari si empunya cerita sendiri, kalimat ini juga dengan tepat menggambarkan perjalanan karya-karyanya hingga sekarang. Perkenankan saya memperkenalkan orang hebat satu ini, Prihatmoko Catur, yang akrab dipanggil Moki.
Berasal dari keluarga penyablon, Moki memulai pergelutannya di dunia ini sejak SMA. Ketika itu dia bersekolah di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa, sekarang menjadi SMK 4). Moki dulu sering membantu kakaknya yang memang bekerja di sebuah perusahaan t-shirt yang cukup ternama. Sejak itu, dunia sablon menjadi sangat dekat dengannya, dan diapun akhirnya jatuh cinta.
Setelah melanjutkan jenjang pendidikan ke Institut Seni Rupa jurusan Seni Grafis, Moki mulai mengaplikasikan teknik sablon pada karya-karyanya. Sebagian besar karyanya yang menggunakan teknik sablon adalah karya lukis. Dan karyanya ini sudah membawanya ke beberapa pameran dimana-mana, baik itu tunggal maupun bersama. Yang terakhir adalah pameran bersama dengan beberapa seniman Jogja lainnya di Australia.
Moki memang adalah seorang seniman, yang piawai melukiskan bentuk-bentuk indah di atas kanvas. Namun tidak untuk bentuk wajah. Moki mengakui, menggambar wajah itu sulit, karena itu dia menggunakan teknik sablon. Dengan sablon, wajah siapapun, dengan detail serumit apapun, bisa dihadirkan di kanvas lukisnya. "Sebuah kekurangan yang menjadi kelebihan" begitu kata Moki.
Selain menciptakan karya, Moki juga membuat beberapa produk yang disebutnya dengan produk sandang. Di bawah nama Kribi-Krispi, Moki menampilkan karya-karyanya dalam bentuk kaos dan dompet. Membuat produk sebenarnya bukan hal baru baginya. Sejak mengenal dunia sablon, Moki sudah mulai membuat produknya sendiri seperti kaos dan stiker. Dan walaupun sekarang baginya membuat produk bukanlah hal yang utama, namun Moki memperlakukan produknya hampir sama dengan ketika dia membuat sebuah karya. Produknya tetap personal, dan tidak dibuat banyak.
Yang membuat saya kagum adalah, Moki yang seorang seniman, yang sudah memajang karyanya di banyak pameran, dan sudah pergi ke banyak tempat, adalah orang yang murah hati untuk urusan ilmu. Tidak tampak keengganan ketika saya dan Ojan bertanya ini itu seputar teknik sablon. Tidak hanya memperlihatkan karyanya saja, Moki juga memperlihatkan "dapur"nya kepada kami. Bahkan Moki bercerita dengan cukup detail bagaimana sebuah karya bisa dihasilkannya. Tidak cukup sampai disitu, Setelah wawancara ini selesai, kami pulang membawa oleh-oleh darinya berupa komik!
Bukan komik superhero tentu saja, apalagi komik hentai. Komik yang kami bawa pulang adalah komik asli bikinan Moki. Selain menguasai teknik sablon dan karya lukisnya, Moki memang terkenal dengan karya komiknya. Berbeda dengan karya lukis yang terlihat melankolis, karya komik milik Moki adalah komik yang kocak. Coba saja lihat komik "Tips dari Tipo" di sini, sungguh bisa dijadikan obat galau haha..
Akhir kata, tentu saja kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Mas Moki yang telah bersedia berbagi cerita dan ilmu di On Day Monday. Semoga selalu siap menerima kunjungan kami untuk pelajaran sablon berikutnya :p
Prihatmoko "Moki" Catur, karya-karyanya bisa dilihat di ;
4 komentar:
wiiiy moki yaa..ehm maaf2,,,utk jurusan kuliah, moki spt ny di seni grafis..hehe..di ISI ada jur.desain grafis ato skrg d sbt desain komunikasi visual(DKV)dan seni grafis. utk sablon menyablon lbh byk d pelajari d jurusan seni grafis...^^...sukses mokiiii :)
wow..!dari tulisanmu saya terlihat rendah hati ya..?
padahal saya kan anak metal!
Widuri :
iya iya.. maaf.. sudah kami revisi.. hehehe.. terima kasih yaaa... hihi :D
Moki :
iyaa emangg metal... melankolis total.. hahaha.. :D
sangat menarik, terima kasih
Posting Komentar