followers

Senin, 30 Mei 2011

On Day Monday #15 - Papermoon Puppet Theatre

Sudah tiga kali hari senin terlewat begitu saja tanpa cerita dari orang-orang hebat dari Jogja di On Day Monday. Keadaan hiatus yang cukup lama ini membuat kami rindu bertukar cerita dengan mereka. Sesuai dengan janji kami, On Day Monday kembali kami "on"-kan dan dibuka dengan sebuah cerita dari pemain dan pencipta boneka, Papermoon Puppet Theatre.


Menceritakan tentang Papermoon Puppet Theatre artinya bercerita tentang dua orang hebat di dalamnya, Ria dan Iwan. Sebenarnya saya mengenal Ria sudah cukup lama. Kalau dihitung-hitung, hampir enam tahun kami saling kenal. Namun obrolan kemarin sore di rumahnya terasa seperti berkenalan kembali dengannya. Sosoknya masih sama seperti yang terakhir kali saya ingat, mungil, ceriwis dan penuh semangat. Dan kemarin sore, untuk pertama kalinya saya mengetahui apa yang menjadi passionnya, kecintaannya dan juga pekerjaannya bersama dengan suami sekaligus partner kerjanya, Mas Iwan. 


Papermoon yang sekarang adalah anak yang dilahirkan oleh Ria dan Iwan. Sudah tumbuh besar dan aktif bergerak, bermain, belajar, menyebarkan virus-virus teater boneka kepada banyak orang. Papermoon yang sekarang, sudah terbang ke banyak tempat, dan mementaskan banyak judul. Papermoon yang sekarang, jelas tidak akan ada jika saja Ria dan temannya tidak memulainya dulu di tahun 2006. Dimulai dari sebuah perpustakaan dan studio workshop kecil untuk anak-anak, Papermoon kecil hanya dapat berjalan sebulan lamanya. Gempa yang mengguncang Jogja di bulan Mei 2006 otomatis menghentikan semua kegiatan perpustakaan dan workshop. Kegiatan kemudian dialihkan pada program trauma healing bagi anak-anak korban gempa ketika itu. Bekerjasama dengan beberapa NGO, Papermoon kecil mulai dikenal dan menjadi magnet bagi banyak volunteer untuk ikut bergabung. Kegiatan workshop menggabungkan antara seni rupa dan seni pertunjukan. Ria mengajak teman-teman volunteer untuk membuat boneka dari barang-barang bekas, dan kemudian mementaskannya untuk menghibur para korban gempa.Inilah yang merupakan embrio dari Papermoon Puppet Theatre.


Selama kurang lebih setahun berjalan, Ria akhirnya harus menentukan identitas Papermoon. Apakah akan terus berkonsentrasi pada perpustakaan dan workshop untuk anak-anak, atau mengikuti passionnya dalam seni pertunjukan boneka, yang tentu saja tidak melulu diperuntukkan bagi anak-anak. Dari proses ini, Ria akhirnya memutuskan fokus pada teater boneka, dimana dia bertindak sebagai sutradara dan penulis naskah, dan Iwan yang bertindak sebagai visual artist. Lahirlah Papermoon Puppet Theatre yang kemudian menjadi magnet bagi kesempatan-kesempatan luar biasa bagi Ria dan Iwan. Salah satunya adalah beasiswa yang mereka dapatkan untuk belajar mengenai puppet theatre dari 70 seniman di New York selama 6 bulan lamanya. Selain itu, Papermoon Puppet Theatre juga telah membawa Ria dan Iwan untuk melakukan pementasan dan mengikuti berbagai festival di luar dan dalam negeri. Proses kreatif Papermoon Puppet Theater menurut saya sangat D.I.Y. Ide cerita, Naskah, hingga boneka dan properti panggung semuanya dilakukan dan dibikin sendiri. Semuanya lahir dari tangan-tangan ajaib milik Ria, Iwan dan dibantu oleh beberapa teman-teman Papermoon. Salah satu karyanya yang membuat saya terpukau (sekaligus berkaca-kaca) adalah Mwathirika, yang ceritanya sarat akan sejarah Bangsa Indonesia. Menurut Ria dan Iwan, inilah kelokalan yang dibawa Papermoon. Cerita yang dipentaskan Papermoon adalah cerita yang sangat dekat dengan kehidupan orang-orang di Indonesia.


Ah, terlalu panjang rasanya daftar pencapaian Papermoon jika harus saya sebutkan satu persatu. Negara mana saja yang telah mereka datangi, tempat mana saja yang pernah mereka kunjungi, siapa saja yang telah mereka temui, institusi mana saja yang telah memberikan penghargaan, atau project-project apa saja yang telah dan akan mereka kerjakan. Semuanya bisa kita tengok di sini http://kuwacikecil.blogspot.com/ dan di sini http://www.papermoonpuppet.com/. Bukan karena malas menuliskannya, tapi menurut saya, mengunjungi langsung blog-blog ini dan membaca langsung tulisan Ria yang penuh semangat mampu menularkan semacam energi yang sama dengan apa yang diceritakannya. Energi ini pula yang saya rasakan ketika bertukar cerita dengan Ria dan Iwan kemarin sore. Saya kagum dengan semangat mereka, dengan passion mereka, dengan bagaimana mereka melihat segala sesuatunya seperi anak kecil yang tidak pernah berhenti penasaran dan mencari tahu. Karena itu dengan ini saya mendeklarasikan diri sebagai fans mereka!! :D


Nah, sebelum mengakhiri tulisan panjang ini, saya ingin memberikan sedikit bocoran tentang project-project mereka selanjutnya. Saat ini mereka sedang berada di Singapura untuk mengikuti festival pertunjukan berskala internasional, kemudian di bulan Juli mereka akan mengadakan pementasan di Kota Tua Jakarta, disusul dengan pameran tunggal di Singapura. Dan gong-nya adalah, sebuab pementasan yang sudah dipersiapkan untuk akhir tahun di Jogja, yang katanya akan dilakukan di venue yang tidak biasa (Saya sudah reservasi dari sekarang untuk ini!! :D). Terimakasih Ria dan Mas Iwan untuk obrolan "gendut"nya, juga untuk kopi, dan oleh-olehnya. Semoga Papermoon terus menjadi magnet dan penyebar virus teater boneka dimana-mana. 


Senin, 23 Mei 2011

We're On LOCALOCK by Ria Papermoon

senang sekali rasanya bisa mendapat sepercik perhatian dari seseorang yang benar-benar menginspirasi kami - Ria Papermoon. Localock adalah liputan a la Ria, mengenai barang-barang yang dimiliki, didapatkan, dihadiahkan, dan dibeli dari kreator lokal. Silakan melihat-lihat Localock lainnya di sini :)

LOCALOCK : Ojanto's Birdie Tote Bag


dear guys!!

it's another LOCALOCK series!! :D

wooww... it's been so long time!
well..well.. some friends asked me when will their wonderful lovely things be posted in my LOCALOCK series...
but for your information, guys... please be patient... ;)

since "localock" is my project to post the things that i have, get , given or buy from local (means Indonesian) creator... so i always want to share it with you in a great way, friends...

and it needs time... ;)
like the one i want to share with you now...
please give a HUGE applause for OJANTO !!! yeiiiyy!!! *clap clap clap!!! :D





i bought this wonderful tote bag from OJANTO (now is a duet of OJan and Putri (Pingkan- for me!!)..




it's full with 'birdie on the branch' pattern.. LOVELY! :D




and about the spot? the location to take my picture? hoohohohho...
it's a secret for now, dear... i promise to tell you where it is!! :D

isn't it the best spot for taking pictures with OJANTO's birdie tote bag ??

hugs!

"localock" is my project to post the things that i have, get, have given or buy from local (means Indonesian) creator. You can check another "localock" post in HEREand HeRe .. ;)


Sindikasi Tobucil : Emas Emas Ala KED

Halo-halo Bandung!
kabar menarik dari Kota Kembang ini merupakan program sindikasi antara Ojanto dan Tobucil Handmade, dimana setiap minggunya kami akan bertukar cerita antara Jogjakarta dan Bandung :)

Apa jadinya kalau kita menemukan sebuah kotak emas? Ow! Sudah barang tentu toko emas terdekat akan diserbu secepatnya! Ini duit, Cing! Ups, tapi kali ini,Tobucilhandmade tidak berkehendak berbicara mengenai toko emas apalagi membicarakan cadangan devisa berupa emas yang dimiliki Inggris yang konon didapatkan secara murah meriah dari Freeport. Kotak emas yang satu ini adalah buah kreativitas (TVRI banget gk sih bahasanya :p) dari Asri Radhitanti sang penggagas KED (Kotak Emas Design). Di tengah keramaian Crafty Days, percakapan super singkat kami terjalin akrab meski tak terlalu panjang.


Hmmm… Kok dinamain Kotak Emas, sih?
Ya… kan soalnya emas itu mengandung kebaikan. Jadi dinamain Kotak Emas soalnya semoga diliputi kebaikan dan KED jadi seperti emas, hehehe…

Apa aja, nih, yang dibuat KED?
Jadi KED itu berhubungan dengan desain grafis gitu. Produk-produknya ada macem-macem, ada jurnal, ada stempel, ada juga notebook, ya macem-macem.


Gimana cerita awal terbentuknya KED?
Awalnya sebenarnya dari freelance grafik design. Saya, kan, dulu freelancer gitu. Ya, terus, Keidean untuk bikin sesuatu. Ya, yang berhubungan dengan desain grafis. Terus Akhirnya bikin juga stationery.



Menurut Asri, apa, sih, yang bikin dunia handmade itu menarik?
Karena... yang jelas, sih, unik, jadi ada cirinya masing-masing dan produk-produknya itu tuh enggak massal…

Dapet darimana, nih, ilmu bikin-bikin handmade ini?
Saya kan basic-nya desain grafis, jadi kalo masalah desain udah belajar dari sekolah juga. Kalo ngerjain buku-buku sih otodidak aja.  (Selanjutnya baca di sini)

Rabu, 18 Mei 2011

REPORT : Craftypreneur Forum | Crafty Days #5 | 14 Mei 2011 | Tobucil Bandung


Sebuah momen yang sangat berharga karena kami diberi kesempatan untuk diikutkan forum ini. Sebuah forum dimana crafter-crafter bisa saling berbagi dan memperbincangkan banyak hal. Hanya saja, waktu menjadikan forum ini punya porsi yang terbatas. Tetapi, paling tidak tulisan ini bisa menjadi dokumentasi atas apa yang sudah diperbincangkan,  

Nah, berikut adalah sedikit ulasan dari 4 poin besar yang bisa saya tangkap dari obrolan sore itu. Selamat membaca, semoga bermanfaat. (-: 

HANDMADE & ART
Menurut mas Erri dari The Man Who Knit, “craft itu art engga, massal juga engga”. Craft berjalan diantaranya. Craft bisa dibilang seperti membuat blue print atas sesuatu, mulai dari mendapat ide, membuat sketsa, kemudian mengolahnya dalam desain, dan mengeksekusinya. Lalu dalam hal ini, kita berusaha untuk membuat orang lain menghargai craft yang kita buat. Tentunya lengkap dengan serangkaian promosi yang sewajarnya harus kita lakukan – bicara jualan. 


Ngobrol soal cari duit, adalah sebuah inspirasi menarik dari Martha Puri Natasande (Idekuhandmade). ‘Kebahagiaan’ yang didapat ketika membuat barang handmade berhasil menjadi alasan bagi Puri untuk keluar dari pekerjaan kantorannya. Idekuhandmade telah menjadi pilihan baginya untuk melanjutkan perjalanan.  

Mau yang handmade atau art, bukanlah suatu masalah. Tinggal bagaimana pilihan kita nantinya saja. Sederhana saya, just make craft creatively and sell it! Do it all bravely! 

DILEMA
Konsistensi dalam membuat barang handmade logikanya akan meningkatkan skill dan kapasitas sang crafter. Bukan tidak mungkin, seorang crafter atau sebuah brand itu akan dihadapkan pada sebuah keadaan dilematis, yaitu untuk me-massal-kan produknya (lebih dari 1 lusin) baik untuk dijual lagi atau sekadar souvenir nikahan. Gosipnya, ini isu yang kerap kali menyapa kebanyakan crafter. 


Sekali lagi pilihan, apakah kita akan tetap menjaga eksklusivitas produk-produk kita, atau akan mengembangbiakkan seperti holtikultura. Tidak ada yang salah tidak ada yang benar, seperti itulah kurang lebih hasil obrolannya. Tinggal pilih. ;)

Bagi kami, produk dibedakan dengan pesanan. Ditilik dari jumlahnya, produk itu lebih sedikit jadi lebih eksklusif. Ditilik dari desainnya, pesanan itu didesain oleh pemesan. Jadi jelas beda dan tidak ada masalah yang mengganggu, kecuali waktu. :p

Ada lagi keadaan dilematis pada level lanjut. Ketika kita sudah mampu memberdayakan banyak orang, katakanlah menyerap tenaga kerja, bukan tak mungkin eksklusivitas itu harus disingkirkan. Lalu, mau makan apa teman-teman yang membantu kita kalau cuma ngerjain barang dibawah 12 biji? Yah, barangkali itu cuma gambaran keadaan-keadaan yang mungkin saja menyapa kita. 

ETSY
Berlanjut pada bahasan selanjutnya, Ika Vantiani membeberkan banyak sekali cerita-cerita inspiratif mengenai pengalamannya mendulang dollar. Ika sudah cukup jauh menyusuri jaringan internasional melalui www.etsy.com.


Satu hal cerdas yang menurut saya dilakukan oleh Ika adalah mencuri ‘international exposure’ (kalau saya tidak salah dengar). 2 kata itu benar-benar membuat saya agak berpikir. Bagaimana bisa Ika mendapat perhatian internasional macam itu dan membawa kesuksesan seperti sekarang? Padahal mungkin saja Ika cuma duduk di depan komputernya, baca-baca lalu ngetik-ngetik dalam bahasa inggris. Hal itu bukan tak mungkin kita lakukan, bukan?

Kembali pada obrolan Etsy, portal ini dihuni oleh sekitar 7.000-an toko online dengan 200.000-an user di seluruh dunia. Ika bilang, crafter Indonesia sangat diuntungkan karena biaya produksi di Indonesia begitu murah, sedangkan kita menjualnya beberapa kali lipat dibalut dollar.  Menggiurkan, bukan?

Modal utama untuk menembus pasar Etsy ini adalah kartu kredit. Kalau tidak ada kartu kredit, cerita tidak bisa dilanjutkan. Fungsi dari kartu kredit ini sebagai sistem pembayaran (via PayPal). Bagaimana detail-detailnya silakan baca-baca saja di etsy.com. (-:

Ada beberapa tips dari Ika yang sekiranya bisa bermanfaat buat kita-kita yang tertarik untuk bikin toko online di Etsy. Pahami berbagai sistem yang berlaku di Etsy, meliputi sistem pembayaran, aturan main, berkomunitas, policy, dan lain-lain. Lalu, namanya juga online shop, jadi buatlah tampilan yang semenarik mungkin. Baik dari foto-foto, layout, dan juga kata-katanya. Kemudian hal yang paling penting adalah soal shipping / pengiriman barang. Pilihlah penyedia jasa layanan pengiriman barang internasional yang paling oke. Bagi Ika, Pos Indonesia masih bisa dipercaya kok. 

LOCAL MARKET
Menembus pasar craft lokal merupakan hal yang sangat realistis. Promosi di blog agak menjadi wajib karena sebagian besar dari crafter-crafter yang kami kenal mempunyai media promosi (blog) masing-masing. Di samping itu, blog mampu meng-koneksi-kan para crafter satu sama lain. 


Menurut Puri Idekuhandmade, Multiply adalah salah satu penyedia layanan blog gratisan yang cukup cocok untuk dijadikan online shop. Karena memang ‘jualan banget’, begitu katanya. Kalau sederhana saya, apapun pilihan penyedia layanan blog atau websitenya, toh kita sendiri yang menentukan taste dari brand kita. Jadi, silakan dipilih-pilih. (-:

Hard selling itu bukan larangan, tapi sepertinya membuat blog kurang menarik. Cukup ceritakan saja kisah dibalik produk-produkmu di blog. Mereka masih muat kok menampung cerita-cerita itu. Hehe.. lalu, citrakan sebaik-baiknya dan se-real mungkin si produk dalam foto yang menarik. Kurang lebih seperti itulah tips singkat untuk bikin media promosi yang ciamik. 

**

Sekianlah tulisan yang tidak saya duga panjangnya ini. Menentukan pilihan adalah hal terpenting dalam memulai usaha handmade-handmade-an. Tapi jangan pula memikirkan pilihan terlalu lama, lalu tidak segera memulainya. Mari belajar bersama. Terima kasih sekali untuk para crafter dari Jakarta dan Bandung dan semua yang ikut dalam Craftypreneur Forum, sungguh sangat inspiratif kisah-kisahnya. Semoga bisa bertemu lagi di episode selanjutnya. (-: sampai jumpa!

ditulis oleh : Ojan.

REPORT : CRAFTY DAYS #5 – Tobucil, Bandung

Kronologi perjalanan kami ke Bandung akhirnya berhasil kami rangkum. Silakan (-: 

12 Mei 2011. Kami kembali menginjakkan kaki di kota Bandung. Turun dari kereta dan langsung disambut udara dingin yang familiar. Halo halo Bandung, kami datang lagi :)

13 Mei 2011. Kedatangan kami bukan untuk berlibur. Kali ini kami datang membawa dua tas besar berisikan produk-produk baru yang siap diperkenalkan di Crafty Days #5. Walaupun tidak untuk liburan, sempatlah di hari ini kami menyambangi gang Tamim. Sekedar melihat-lihat, dan membeli semeter-dua meter bahan ciamik untuk produk berikutnya :D

14 Mei 2011. Hari ini adalah hari pertama Crafty Days dimulai. Crafty Days merupakan event tahunan yang diadakan oleh Tobucil n Klabs. Perpaduan bazaar barang-barang handmade, workshop, forum diskusi dan musik sore yang diselenggarakan dalam 2 hari berturut-turut. Tahun ini Crafty Days sudah memasuki tahunnya yang ke-5.


Pukul 9 pagi, stand kami dan beberapa stand lainnya sudah siap menyambut pelanggan. Ternyata tak perlu menunggu lama, postcards menjadi pembuka transaksi di stand kami hehe. Di hari pertama ini, beberapa workshop kerajinan tangan diadakan. salah satunya adalah workshop keramik dari Kandura yang dipandu langsung oleh keramikus favorit kami, Tisa Granicia. Ojan berkesempatan mencoba membuat keramik menggunakan alat putar. Susah katanya, prosesnya tidak mudah namun menyenangkan. Tisa berjanji akan membakar dan mengirimkan semua hasil keramik selama workshop berlangsung. Kita nantikan saja hasilnya hehe.

Sekitar pukul 3 sore, forum diskusi dilangsungkan. Kami merasa tersanjung didaulat oleh Mba Tarlen Tobucil untuk menjadi salah satu pembicara, bersanding dengan beliau, Ika Vantiani, dan juga Puri dari Idekuhandmade. Topik yang diangkat dalam forum diskusi adalah Craftypreneur, membahas tentang bagaimana memulai usaha crafting, membangun komunitas dan tips untuk berjualan via www.etsy.com. Lebih detail mengenai forum diskusi ini akan dibahas di posting berikutnya. Yang jelas, banyak sekali ilmu yang kami dapatkan dalam forum diskusi ini.

Hari pertama Crafty Days #5 berlangsung dengan cukup lancar. Hujan akhirnya turun di sore hari setelah mendung seharian. Untunglah hujannya tidak seberapa menganggu jalannya Crafty Days. Di hari pertama ini juga akhirnya kami berkenalan secara langsung dengan orang-orang hebat yang selama ini hanya kami kenal melalui blog. Ada Puri dari Idekuhandmade, Mba Ika dari Vantiani, Mba Mei Suling dari Omma Anna, Mba Angel dari Paperpleased, Sheila D, Arum dari Pyur!, dan lain-lain.

15 Mei 2011. Crafty Days hari ke-2. Belum juga kami selesai menata barang-barang dagangan, segerombolan pengunjung sudah datang menghampiri Crafty Days. Gak heran memang, untuk hari Minggu semacam ini, Bandung menjadi lautan wisatawan. Mungkin juga karena letak Tobucil yang berada di tengah-tengah area padat wisata, jadilah Crafty Days menjadi magnet bagi mereka.

Beberapa workshop yang diadakan di hari ini adalah workshop scrapbook, workshop membuat boneka Mogu dari pom-pom, dan workshop membuat boneka owl oleh Puri Idekuhandmade. Saya merasa cukup beruntung bisa ikut membuat boneka owl a la Idekuhandmade yang fenomenal itu, walaupun hasilnya kurang memuaskan haha. Sepertinya Puri memang masternya deh kalo soal owl-owl-an hihi. Ada satu lagi workshop membuat boneka yang kami ikuti. Tapi kali ini kami mengikuti workshop secara privat :p membuat boneka Mogu dari pom-pom, dipandu langsung oleh kak Moelyana dari The Mogus. Hasilnya? lumayan absurd haha..

menjelang sore, Musik sore mulai mencuri perhatian. Hujan kembali turun. Kali ini cukup deras. Namun alunan musik dari auditorium tobucil membuat sore itu jadi lebih syahdu..dududu..

Hari terakhir Crafty Days #5 juga berlangsung lancar. Hujan memang lebih deras dari hari kemarin, namun kami bisa tersenyum puas sambil membereskan meja kami. Yang menarik dalam dua hari berlangsungnya Crafty Days adalah sambutan yang kami terima untuk produk-produk baru. Seperti Helvetotebag baru yang menggunakan beberapa paribasan Jawa ternyata banyak digemari oleh orang-orang yang tidak begitu mengenal bahasa Jawa. Printed Fabrics kami yang pertama juga menarik banyak perhatian. Teman-teman crafter dari Jogja yang terangkum dalam On Day Monday Zine juga banyak dilirik. Begitu juga dengan Postcards yang paling banyak terjual, sekali lagi membuktikan bahwa tradisi berkirim kartu pos masih sering dilakukan :)

Kesimpulannya, dua hari Crafty Days memang merupakan hari yang menyenangkan. Semoga cita-cita Mba Tarlen membawa Crafty Days ke Jogja bisa terwujud di tahun depan. Kami siap membantu!

16 Mei 2011. Pulang ke Jogja, membawa banyak cerita yang tak bisa tersampaikan satu-satu dalam posting ini. Juga membawa oleh-oleh luar biasa ini :D

Selai Jeruk Melati Omma Anna
Wawbaw X Vitarlenology Notebook
Mug Kandura
Postcards dari Vantiani
Bantal Wood-Cut Printing dari Derau (terimakasih Mba Puti dan Mas Agung :)
Patches dari Derau
Ceramics Button dari Derau
Mustache Keychain dari Ocarol
Postcards dari Danang dan Acul - Majemuk Zine
Majemuk Zine (Universitas Mercu Buana, Jakarta)
Benang rajut dari Tipi dan Rinja
New York Series notebook dari Vitarlenology
hasil workshop - Owl Plush dari Idekuhandmade
hasil workshop - Mogu dari The Mogus
-
Terimakasih Tobucil, atas undangannya. Terimakasih Mba Tarlen atas hospitality-nya. Terimakasih juga untuk teman-teman baru kami dari Bandung dan Jakarta. Semoga bisa bertemu lagi secepatnya. Sampai jumpa di Crafty Days #6 tahun depan!

ditulis oleh : Putri.

Jumat, 13 Mei 2011

Products on May 2011

Setelah sempat mundur dari dunia maya, akhirnya kami datang lagi dan siap menyajikan banyak hal baru di sini. Senang sekali rasanya, karena lebih dari separuh target sudah terpenuhi. Sudah tak sabar rasanya ingin segera berbagi. (-:

Nah, berikut ini adalah produk-produk di bulan Mei yang sudah siap tersaji untuk kalian semua. Silakan tengok-tengok. (-:


Mereka akan ikut serta meramaikan CRAFTY DAYS #5 nanti (14&15 Mei 2011) di Tobucil Bandung. Silakan berkunjung.. (-:
Salam hangat dari kami,
Ojan dan Putri

Printed Fabrics (very first & 100% printed by hands)

Satu hal baru yang sedang tekuni adalah membuat printed fabrics alias membuat kain-kain dengan berbagai motif sendiri. Mulai dari proses menggambar, membuat pattern, sampai proses menimpakan tinta di atas kain, semuanya kami kerjakan sendiri. Menjadi satu kepuasan tersendiri bagi kami karena akhirnya produk ini sudah siap untuk disajikan. (-: 

Pattern yang kami buat kali ini adalah hal-hal yang dekat. Contohnya hanger, ternyata banyak juga varian dari barang fungsional yang satu ini. Dengan sedikit olahan, maka pattern ini tercipta! Bermain dengan warna juga menjadi hal yang menyenangkan bagi kami. Seperti berpetualang mencari paduan yang paling menawan. Silakan ditengok-tengok. (-:


Printed Fabrics
Size : Approx. 50cm x 60cm
Qty : 9 pcs
Material : Blacu (printed by hand)







Pattern Totebag (May 2011)

Walau terkesan iseng, kami terus mencoba untuk menyajikan produk yang terbaik. Pattern totebag kali ini fully printed bagian depan dan belakang. Kami akan memberikan bocoran, sebenarnya pattern totebag ini adalah salah satu hasil olahan dari Printed Fabrics yang kami buat. Wajar saja kalau harganya sedikit lebih mahal, karena ada proses lebih lanjut. 

Nah, siap tampil beda? Dengan menenteng pattern totebag yang tidak ada duanya di dunia? Silakan tengok-tengok dan temukan pattern totebag ini di CRAFTY DAYS (14&15 Mei 2011) di Tobucil Bandung. (-:


Pattern Totebag 
Qty : 6 pcs 
Size : 30cm x 40cm
Material : blacu (printed by hand)






Pillow Case (May 2011)

Ketika tidur, sebagian besar dari kita akan selalu menggunakan bantal. Sofa di ruang tamu, lebih dari separuhnya pasti ada bantalnya. Di sinetron, kesedihan sering sekali dikemas dalam adegan wanita menangis memeluk bantal. Dan terakhir, rileks atau bermalas-malasan, bantal juga akan tetap menjadi teman.

Begitu dekatnya hidup kita dengan bantal membuat kami terpancing untuk membuat sarung bantal. Beberapa pattern sudah siap saji untuk turut serta menghiasi bantal-bantalmu di rumah. Produk ini tentu saja akan ada di CRAFTY DAYS #5 (14&15 Mei 2011) di Tobucil Bandung. Silakan (-:

Pillow Case
Qty : 16 pcs
Size : approx. 50cm x 50cm
Material : Cotton Combet 20’s (printed by hand)







Pattern Pouch (May 2011)

Masih punya relasi dengan pouch yang lama, pouch baru kali ini hadir dengan flora dan fauna yang lain. Gambar tumbuhan yang dibuat oleh Putri cukup unik dan lucu. Sedangkan Ojan membuat gambar yang terinspirasi dari ayam-ayam di kebun rumahnya. Hehe. Bagian dalam pouch ini dihiasi oleh pattern semak belukar yang menghiasi halaman belakang rumah Putri di Jogja. Pouch ini akan nampang di  CRAFTY DAYS #5 (14&15 Me 2011) Tobucil Bandung. Sampai bertemu :D


Pattern Pouch
Qty : 20 pcs
Size : 20cm x 17cm
Material : blacu (printed by hand)





Share This

Related Posts with Thumbnails