followers

Senin, 31 Januari 2011

On Day Monday #2 - Ammi & Abi

Onde Mandeeee...!! Hujan mengguyur kota Jogjakarta hampir setiap hari. Cukup membuat khawatir mengingat ada beberapa kegiatan yang sudah kami rencanakan. Salah satunya adalah On Day Monday yang minggu ini kembali memperkenalkan seorang crafter dari Jogjakarta.

Untunglah cuaca hari Minggu kemarin sangat bersahabat, membuat kami lebih bersemangat menyambangi rumah Mba Sari dari Ammi & Abi di daerah Sidoarum, Godean. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata. Hamparan sawah di sisi kiri dan kanan jalan membuat perjalanan ini terasa menyenangkan.

Sampai di rumah Mba Sari, kami disambut hangat oleh suami Mba Sari yaitu Mas Ari. Mereka inilah "Ayah" dan "Ibu" Ammi-Abi yang ada di balik barang-barang kreatif dengan detail sulam perca. Setelah perkenalan singkat dengan Mas Ari, mengalirlah obrolan hangat kami sore itu ditemani secangkir teh manis buatan Mba Sari.

Mba Sari mulai bercerita tentang nama Ammi-Abi yang disematkan di setiap produk yang dibuatnya. Nama ini ternyata berasal dari bahasa India dan Arab. Ammi yang merupakan bahasa India memiliki arti sama dengan Ummi yaitu Ibu, dan Abi diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah Ayah. Mengapa dipilih nama ini menurut Mba Sari adalah karena sebagian besar produk yang dibikin adalah untuk anak-anak. Filosofinya sendiri adalah barang-barang ini dibuat dengan sepenuh hati seperti kasih sayang Ibu dan Ayah kepada anaknya.

Sampai sekarang Mba Sari sudah berhasil membuat beberapa produk dengan detail sulam perca. Produk-produknya antara lain tas, kaos, laptop sleeve, sarung bantal, tempat pensil dan tempat hp. Sesekali Mba Sari membuat pernak pernik seperti bros yang biasanya diberikan sebagai bonus bagi pelanggannya. Mba Sari tidak membatasi barang-barang yang dibuatnya. Menurutnya, selama barang itu masih bisa dibuat dengan aplikasi sulam perca, maka dia tidak akan berhenti mencoba membuat produk-produk baru.

Kecintaan Mba Sari akan produk-produk handmade ternyata sudah dimulai sejak SMP. Ketika itu Mba Sari sering membuat gantungan kunci handmade dan juga kartu Lebaran yang dijual ke teman-temannya. Di bangku perkuliahan, Mba Sari juga sempat membuat usaha sepatu lukis bersama teman dan saudaranya. Setelah lulus kuliah, ketika teman-temannya memilih menjadi pegawai, Mba Sari memilih untuk tetap meneruskan usahanya.

Keinginan Mba Sari untuk menyerap tenaga kerja membuatnya menghentikan produksi sepatu lukis dan beralih pada sulam perca. Menurut Mba Sari, untuk membuat sepatu lukis dibutuhkan orang-orang dengan bakat yang spesifik. Beda dengan sulam perca, dimana keterampilan ini bisa diajarkan kepada siapa saja, sehingga bisa menyerap tenaga kerja. Sampai sekarang, Mba Sari memiliki tiga orang pegawai yang membantunya dalam produksi.

Semua aktivitas produksi Ammi & Abi dilakukan di rumah. Dari Senin sampai Jumat mulai pukul 9 pagi sampai pukul 4 sore, Mba Sari bersama ibu-ibu yang berkerja bersamanya menyelesaikan pesanan dan juga produk-produk Ammi & Abi. Hambatan yang paling sering ditemui dalam berproduksi adalah terbatasnya bahan baku. Karena kebanyakan produk Ammi & Abi made by order, sering kali pesanan yang masuk dengan permintaan yang bermacam-macam. Namun menurut Mba Sari, selama masih bisa dikomunikasikan dengan baik kepada pelanggan, hambatan ini tidak terasa terlalu berat baginya.

Sampai saat ini, produk-produk Ammi & Abi bisa ditemukan di Pasar Minggu Pagi UGM dan Toko Buku Toga Mas. Bagi Mba Sari, sulitnya menjual produk handmade adalah peminatnya yang masih sangat terbatas. Tidak seperti produk massal yang banyak dijual di pasaran, barang-barang handmade harus bersaing dalam urusan harga. Namun Mba Sari tetap optimis sambil terus memperkenalkan produknya melalui blog dan Facebook. Sesekali Mba Sari juga meminta bantuan kepada teman-temannya yang berada di luar kota untuk membantunya berpromosi.
Satu hal yang membuat Mba Sari ingin tetap bertahan adalah ibu-ibu yang bekerja padanya. Mba Sari ingin terus membantu mereka. Selain itu, Mba Sari juga ingin terus bisa menyerap tenaga kerja dengan usaha yang dirintisnya. Baginya, "Yang terpenting adalah terus berkarya. Urusan laku nggak lakunya, atau akan diterima pasar atau tidak, hal itu sudah menjadi rejeki yang diatur dari Atas."

Di mata kami, Mba Sari adalah sosok yang ramah, rendah hati juga sangat optimis dengan apa yang dikerjakannya. Semoga saja obrolan kami di On Day Monday kali ini bisa menularkan energi positif bagi teman-teman yang juga memiliki minat yang sama :)

Terimakasih banyak Mba Sari dan Mas Ari, calon Ayah dan Ibu yang sangat inspiratif. Sukses dan terus berkarya yaa..

Minggu, 23 Januari 2011

On Day Monday #1 - OHE (Open Hero)

Onde Mandeeee...hari Senin datang lagi, saatnya kembali berkegiatan setelah weekend yang menyenangkan. Yup, bagi kami weekend selalu menyenangkan, banyak sekali hal-hal menarik di luar rutinitas yang kami temukan. Seperti oleh-oleh kami kali ini, hasil jalan-jalan di Minggu Pagi UGM :)

Sesuai yang sudah kami janjikan sebelumnya, kami akan mengajak teman-teman untuk berkenalan dengan salah satu crafter Jogja di "On Day Monday". Dan inilah cerita perkenalan kami dengan orang-orang kreatif dari OHE - Open Hero.
Ketika memulai perjalanan menyusuri Minggu Pagi UGM yang ramai, mata kami langsung menangkap deretan produk-produk handmade yang ada di stand Open Hero. Ada tas, kaos dan sepatu yang semuanya memiliki detail lukis yang unik. Lalu berkenalanlah kami dengan empat orang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), jurusan Seni Lukis dan Desain Interior. Ada Nardi, Didi797, Iqro Ahmad Ibrahim L.S, dan Iza Ayu Isyi Aisyah. Mereka inilah orang-orang kreatif yang merintis OHE dari tahun 2009.
Menurut Didi, awal mula lahirnya Open Hero adalah karena keinginan mereka untuk menyaingi produk-produk populer yang dijual di distro. Mereka melihat bahwa beberapa anak-anak muda sudah mulai "jeleh" (bosan) dengan barang berbau distro. Dari sinilah lahirnya OHE dengan produk handmade andalan berupa barang keseharian dengan detail lukis manual. Tas, kaos dan juga sepatu lukis andalan mereka dijual dalam kisaran harga 50.000 - 250.000 rupiah. Selain itu, teman-teman juga bisa membawa tas, kaos atau sepatu sendiri untuk dilukis oleh mereka. Cukup memilih desain yang sudah disediakan dan membayar biaya lukis yang sangat terjangkau.
 
Bisnis ini merupakan bisnis sampingan, begitulah kira-kira OHE di mata Didi, Nardi, Iqro dan Iza. Biar begitu, mereka tetap menjalankan usaha ini dengan serius. Terbukti dari keberhasilan mereka meloloskan proposal program wirausaha yang diadakan kampusnya. Dari situ mereka mendapatkan pinjaman dana untuk pengembangan usaha. Selain itu, mereka juga mulai menata manajemen OHE dengan lebih serius. Seperti yang dikatakan oleh Didi, bahwa mereka akan membuat pembagian tugas yang jelas. Siapa yang akan membuat desain, melukis, dan juga menjalankan publikasi, semuanya sudah ada bagiannya sendiri-sendiri. Dengan begitu, mereka yakin cita-cita mereka akan usaha ini bisa terwujud.

Berbicara soal cita-cita, ternyata orang-orang di balik Open Hero memiliki cita-cita yang sangat mulia. Keinginan mereka adalah jika usaha ini menjadi besar, mereka ingin menyerahkan usaha ini kepada junior-junior mereka untuk terus dilanjutkan. Meminjam istilah dari Nardi, usaha ini akan "di-alih-pegangkan" kepada generasi berikutnya agar tidak pernah mati. Open Hero juga memiliki angan-angan besar untuk membuat mall yang isinya hanya barang-barang kreatif dan handmade.  Cita-cita mereka ini pun mengingatkan kami pada keinginan kami untuk membentuk sebuah circle (komunitas) crafter Jogja. Dan betapa menyenangkan ketika keinginan kami ini disambut antusias oleh mereka.

Bagi Didi, Nardi, Iqro dan Iza, proses kreatif dan produksi Open Hero dirasa tidak terlalu rumit. Nardi sedikit bercerita tentang ini. Proses pembuatan sebuah produk Open hero dimulai dengan membuat desainnya di komputer. Penempatan posisi, komposisi, dan coloring juga awalnya dilakukan dengan photoshop. Hal ini, menurut Nardi sangat membantu mereka dalam mengerjakan sebuah produk. Barulah setelah proses awal ini selesai, mereka akan mulai melukiskan hasil desain tersebut ke  barang-barang yang akan dijual seperti tas, kaos dan juga sepatu.

Satu-satunya hambatan yang paling mereka rasakan dalam memproduksi barang-barang handmade ini adalah waktu. Didi mengakui cukup sulit membagi waktu antara kuliah, memproduksi produk-produk Open Hero, dan juga membuat karya pribadi untuk pameran. Ya, orang-orang yang ada di dalam Open Hero adalah seniman-seniman hebat yang sudah pernah memamerkan karya mereka di beberapa kota di Indonesia bahkan sampai Singapura dan Malaysia.

Sebagai seniman, mereka mengakui sulitnya memisahkan idealisme pribadi sambil tetap mengikuti selera pasar dalam membuat produk. Namun bukan berarti hal itu menghalangi mereka dalam berkarya. Ada sebuah kalimat menarik yang diucapkan Nardi mengenai ini "secara psikologis kita harus mampu menempatkan kita sedang ada di ruang mana. Kalau di ruang studio milik kita personal, ya memang kita berjuang itu, untuk personal. Tapi sekarang kita kan ada lingkungan publik, jadi secara tidak langsung kita harus melayani mereka". 

Sebagai penutup, teman-teman dari Open Hero juga memberikan saran bagi teman-teman yang memiliki minat yang sama dalam berbisnis barang-barang handmade. Mereka mengatakan bahwa yang paling penting adalah tetap memperhatikan selera dan keinginan pasar, dan jangan berhenti untuk berkreasi.
O iya, terima kasih sekali ya untuk kudapan cenils yang kalian berikan!

Sungguh sebuah obrolan yang sangat inspiratif dengan teman-teman dari Open Hero. Semoga saja perkenalan dan pertemanan ini akan terus berlanjut. Sukses untuk Open Hero, tetap kreatif dan terus berkarya!

Jumat, 21 Januari 2011

"On Day Monday"

Halooo, kali ini kami ingin memperkenalkan kegiatan baru Ojanto yang diberi nama "On Day Monday"
On Day Monday adalah sebuah pemaparan hasil wawancara dengan para crafter di Yogyakarta. Hasil obrolan itu akan ditampilkan di blog yang akan diunggah setiap hari Senin. Setiap cerita akan memuat sebuah brand yang kami pilih secara acak.

Rencananya, kami akan menyambangi mereka di Pasar Minggu Pagi UGM atau langsung mendatangi workshop mereka untuk mengajukan pertanyaan seputar hal-hal yang mereka kerjakan. Dari sini kami ingin memaparkan cerita di balik benda-benda hebat buatan tangan-tangan terampil Yogyakarta. Selain itu, kami juga ingin mengenal orang-orang potensial ini lebih dekat. Harapannya adalah, kontinuitas rencana ini dapat merangkum crafter Jogja sehingga terbentuk sebuah circle (Komunitas) yang akan bermanfaat bagi kita (crafter dan customer).

Pemilihan frase "On Day Monday" sebagai judul berasal dari sebuah ide tentang ungkapan dari tanah Andalas, "Onde Mande". Hal tersebut kami angkat untuk menyiratkan makna atau mengungkapkan kekaguman kami pada brand/crafter potensial di Yogyakarta. "Onde Mande" sendiri mempunyai makna "Ya ampuuuuuunn..!" nah, begitulah kurang lebihnya ungkapan kekaguman kami. Lantas kami plesetkan dalam bahasa Inggris menjadi "On Day Monday" yang memiliki pengucapan yang dekat dengan "Onde Mande". Menggunakan kata Monday karena sesuai dengan rencana kami, yaitu akan mengunggahnya setiap hari Senin, dan akan dimulai di hari Senin yang akan datang yaitu tanggal 24 Januari 2011.

Untuk sementara karena alasan geografis, On Day Monday akan dilaksanakan dalam wilayah Yogyakarta dan sekitarnya saja. Tapi jika rencana ini menarik untuk dikembangkan, semoga saja crafter dari kota lain bisa ikut andil dan memberikan kontribusinya dalam bentuk tulisan yang akan dimuat di blog Ojanto.

Yang terakhir, alasan besar di balik rencana ini adalah untuk mengenal orang-orang yang memiliki kesamaan energi tentang handmande stuff, mempublikasikan mereka melalui blog kami, dan kemudian menorehkan titik demi titik untuk menjadi garis yang membentuk circle crafter Jogja.

Kalau begitu, sampai jumpa Senin depan. Selamat berakhir pekan, teman-teman :)

WOW, WOMAGZ! We’re on WOMAGZ #19! (-:

Hallo semuanya,
Jogjakarta masih mendung dan hujan saja. Agak susah memang untuk beraktivitas kesana kemari. Tapi ada sesuatu yang bisa memberikan kehangatan di tengah dinginnya musim hujan. WOMAGZ memberi kabar bahwa edisi terbarunya sudah rilis dan ada liputan tentang Nest of Ojanto. Yey! (-:

WOMAGZ adalah sebuah media baru berupa majalah elektronik (paperless) yang akan terbit sebulan sekali. Majalah ini FREE! Semua orang bebas mendownloadnya dan menyebarluaskan WOMAGZ. Sesuai denga tagline-nya “Lifestyle. Art. Inspiration” , WOMAGZ mengusung perihal lifestyle, seni, dan menyajikan berbagai macam inspirasi di seputaran anak muda. WOMAGZ sendiri digawangi oleh anak-anak muda JogJakarta yang creative dan konsisten menjaga semangatnya untuk berkarya.
Kunjungi situs WOMAGZ di http://womagz.com/

Sedikit tentang edisi ke-19 ini, WOMAGZ mengangkat issue CREATE MONEY. Ada beberapa cerita inspiratif di dalamnya tentang wirausaha.  Selain itu, banyak juga cerita menarik lain di dalamnya. Ketika kabar ini sampai, senang sekali dan seketika mereka semakin memacu semangat kami untuk terus maju! Terima kasih WOMAGZ! Tetap Jaya! :-)




Giveaway dari Tamimi! Hore! (-:

Sedari awal mengetahui bahwa Tamimi mengadakan giveaway yang berhadiah buku tentang Printing by Hand, kami sudah semangat dan terus berharap bahwa kami akan membawa pulang buku berharga itu. Ketika menunggu hasilnya, kami juga mempersiapkan diri jika buku itu luput dari genggaman kami. Hihi. Dan pada akhirnya, mbak Nadiyah, si empunya Tamimi Shop mengabarkan bahwa kamilah yang berhak membawa buku Printing by Hand yang ditulis oleh Lena Corwin. 


Kami menyambangi rumahnya yang ada di daerah selatan Jogjakarta. Walau mendung tapi kami tetap berangkat ke sana untuk mengambil buku, sekalian tahu lebih banyak tentang Tamimi. Kami sempat kesasar mencari rumahnya, tapi pada akhirnya ketemu juga. Wah, senang sekali akhirnya buku itu milik kami sekarang.

Obrolan kami ngalor ngidul. Mbak Nadiyah tidak segan-segan untuk berbagi ilmu dan koleksi bukunya untuk dibaca-baca. Ternyata, Mbak Nadiyah ini adalah seorang dosen grafis di ISI (Institut Seni Indonesia). Waa, dia memberikan banyak inspirasi bagi kami. Terima kasih sekali ya, Mbak.. Hujan membuat kami terperangkap, tapi Mas Aping (suami mbak Nadiyah) malah memasak sendiri Mi Rebus hangat untuk kami semua. Lumayan terhangatkan. Terima kasih juga ya, Mas..

Koleksi produk-produk Tamimi juga tidak luput dari penglihatan. Kami banyak bertanya, dan pada akhirnya kami tergoda akan sebuah sketchbook bercover kain blacu yang sudah mereka sablon. Gambar itu adalah hasil gambar anak Mas Aping dan Mbak Nadiyah, namanya Rasik. Wah, keren juga ya!

Sekali lagi terima kasih atas pemberian buku berharga Printing by Hand, kalian memang spesial! Suatu saat nanti kami akan memberi tahu jikalau project printing kami sudah berhasil! :-)

Senin, 10 Januari 2011

Hand-Stitched Pillow Case

Menurut kami, satu hal yang paling menyenangkan dari sebuah karya stitching adalah kita bisa membuat gambar apa saja sesuai keinginan. Jadi ketika teman kami Sita memesan sarung bantal untuk dihadiahkan ke camer, kami langsung bersemangat untuk membuat sarung bantal dengan detail stitching :D
Karena camernya Sita adalah orang Australia dan berdomisil disana, maka kami sepakat membuat sesuatu yang "Indonesia Banget". Jadilah 4 bantal dengan 4 image yang sangat Indonesia yaitu Candi Borobudur, Tugu Monas, Batik Parang, dan Si Cepot.



Seneng juga rasanya Ojanto bisa terbang sampai Australia. Yah, gakpapa deh sarung bantalnya dulu, mudah-mudahan orang-orangnya bisa menyusul nanti hehe..aminnn :D

Jogja Broadway

Hari Minggu kemarin Jogja sedang dalam kondisi cuaca yang sempurna, matahari bersinar malu-malu sedari pagi. Sayang rasanya kalo tidak keluar sekedar menikmati sore hari. Mengingat anak-anak sekolah masih pada liburan, jalanan sore itu cukup padat. Tapi tidak menyurutkan niat kami untuk datang ke Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

hmm kira-kira ada apa lagi ya di Taman Budaya Yogyakarta? Rasanya sudah cukup akrab dengan gedung tua peninggalan jaman Belanda ini setelah dua kali buka lapak disini hehe. Tapi ada yang sedikit berbeda dari gedung ini mulai tanggal 6 sampai 16 Januari 2011. Taman Budaya Yogyakarta dihiasi dengan warna warni menarik dengan gambar-gambar imajinatif yang menghiasi dinding-dinding di dalamnya sesuai dengan tema pertunjukan Jogja Broadway yang sedang berlangsung disini.



Jogja Broadway adalah sebuah pertunjukan teater modern dan imajinatif yang diselenggarakan oleh Teater Garasi. Setiap harinya sampai tanggal 16 Januari nanti akan dilangsungkan pertunjukan teater berjudul Pangeran Bintang dan Putri Embun. Kami sendiri baru mendapat kesempatan untuk menonton pertunjukan ini kemarin. Dan kami langsung jatuh cinta dengan kostum para pemainnya. Sangat imajinatif! belum lagi kostum-kostum itu dibuat handmade dari barang-barang kebutuhan rumahtangga seperti sendok, wajan, panci, keset dll. Sungguh sebuah pertunjukan yang menarik.


Selain pertunjukan teater, Jogja Broadway juga punya beberapa agenda lainnya yang diadakan di lobby TBY seperti pertunjukan musik, dan artist merchandising dari para seniman kretif asli Jogja seperti Daging Tumbuh, Garasi, Kedai Kebun Forum dan -ehem- Ojanto :D hahaha..rasanya senang, bangga dan terharu, melihat produk kami bersanding dengan brand-brand hebat itu di lobby TBY :D semoga bisa menjadi batu loncatan kami untuk selanjutnya bisa bersanding dengan brand-brand hebat lainnya di mana saja. Amin :)


Jogja Broadway masih akan berlangsung sampai dengan tanggal 16 Januari 2011. Jadi masih ada kesempatan buat teman-teman yang belum sempat datang dan menonton pertunjukan ini. Sedikit tips buat teman-teman, datanglah satu jam sebelum pertunjukan berlangsung, supaya tidak kehabisan tiket, dapat tempat duduk yang paling oke, dan masih sempat mampir ke lapak kami :D

Sukses untuk teater Garasi dan Jogja Broadway, terimakasih atas kesempatan berharga ini, dan sampai jumpa di Jogja Broadway di musim liburan yang akan datang.

Selasa, 04 Januari 2011

Ojanto on Fur Magazine :)

satu lagi kejutan yang menyenangkan di awal tahun 2011!


Ojanto featured on http://furmagazine.tk/ 
yey!

terimakasih Fur Magazine dan Ruki atas apresiasinya. Ini akan menjadi semangat kami untuk menjadi lebih kreatif dan melakukan yang terbaik di tahun ini.

semoga sukses! :)

Senin, 03 Januari 2011

Stylish Blogger Award

hai hai..selamat datang tahun baru!
2011 baru saja dimulai, sambil tersipu-sipu kami menerima award dari mba Sari Ammi-Abi hihi..
thank you so much, mba Sari. You just made our day :)

ini dia awardnya..

Accepting this award, we're asked to do the following:
1. thank and link to the person who awarded me this award.
2. share 8 things about myself.
3. pay it forward to 8 bloggers that i have recently discovered.
4. contact those blogger and tell them about their awards.

baiklah, dengan senang hati kami akan melakukan 4 poin diatas

1. Terimakasih banyak buat mba Sari Ammi-Abi yang sudah mengajarkan jahit feston dan rantai plus ngasi award hehe..

2. 8 hal tentang Ojanto
       1. senang belajar hal-hal baru
       2. kami dari D.I.Y, Daerah Istimewa Yogyakarta tercinta :)
       3. senang bermain-main dengan Pattern
       4. warna-warni pop!
       5. ingin menyebarkan semangat D.I.Y ke semua orang
       6. Play Your Magic Hands adalah acara favorit kami
       7. ingin berkenalan dan berkumpul dengan semua crafter Jogja
       8. quote favorit kami adalah: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri   Handayani

 3. and the award goes to...

       1. Papermoon Puppet Theater for stylish puppet
       2. Tisa Granicia from Kandura for stylish ceramic artist
       3. Martha Puri Natasande from Ideku Handmade for stylish owl
       4. Aproditha Wibowo from Cemprut for stylish colors
       5. Mikisi Curiocities for stylish screen-printing
       6. Little Garage for stylish boutique
       7. Cecillia Hidayat for stylish doodle
       8. Fur Magazine for stylish magazine

4. semoga mereka senang mendapatkan award ini dari kami :) dan semoga rantai award terus berlanjut dan menjadi semangat untuk berkarya di tahun yang baru

have a nice day!

Sabtu, 01 Januari 2011

Ojanto di (JAFF) 5th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (-:

HAPPY NEW YEAR TO YOU ALL! :-)
Bagaimana 2010-mu? Cukupkah berkesan? Bagi kami, 2010 adalah tahun yang hebat! 2010 ditutup dengan sangat menyenangkan. :D Setelah menanti cukup lama, akhirnya kami berkesempatan untuk menjadi bagian kecil dari sebuah acara besar akhir tahun 2010.
Acara besar itu adalah Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-5. Lagi-lagi kami numpang eksis di festival film. Festival ini berlangsung mulai tanggal 26-30 Desember 2010. Adalah menjadi agenda menarik untuk menutup tahun di kota Jogja. :D

Dengan lokasi di Gedung Societet – Taman Budaya Yogyakarta, teman-teman panitia JAFF mengizinkan kami untuk buka lapak di sana. Yey! Menurut Ojan, inilah mungkin berkah 2 tahun menjadi volunteer di festival film ini. hehe.. :D yang penting masih bisa ‘guyub’ bersama teman-temanlah! Sampai jumpa di JAFF 2011 ya, semoga dibolehkan lagi jualan di sana. Amin.

 
 
 
 
O iya, kami bertemu teman-teman potensial seperti mbak Lulu Ratna yang ternyata seorang crafter juga (Pernik Apik Unik Asik). Sempat juga dia nitip jualan pernik lucu-lucunya di lapak. Ada juga Ria ‘Papermoon’ yang sedang memakai produk kami. Terima kasih yaa.. :D sst.. ada Mas Garin Nugroho juga yang memborong produk-produk kami. Hihi.. terima kasih, Mas. :-) dan teman-teman semuanya yang sudah menyambangi, terima kasiihh sekali atas responnya. kami senang! yey!

 
 
Dan sekarang kita sudah menapaki 2011, mari menjaga semangat! Semoga menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Banyak harapan bertaburan di 2011! Yey!
See you!

Share This

Related Posts with Thumbnails