Halo-halo Bandung!
kabar menarik dari Kota Kembang ini merupakan program sindikasi antara Ojanto dan Tobucil Handmade, dimana setiap minggunya kami akan bertukar cerita antara Jogjakarta dan Bandung :)
Ini  adalah kisah yang tidak bermaksud romantis. Cerita sederhana tentang  lelaki dan perempuan yang berwujud dalam diri Agugn dan Sekarpuri dan  memutuskan untuk menikah, eh?? Hahaha. Yap, Setelah kemarin kehadiran  ibu dan anak dalam Pyur!Handmade, kali ini TobucilHandmade  sepertinya belum mau bosan untuk menghadirkan persekongkolan dua insan  lainnya yang tak kalah dahsyat, tentang suami dan istri yang menjelmakan  dirinya ke dalam Derau. Jelang siang Bandung yang kian panas, Agugn  bercerita mengenai langkah kecil nan manis yang dilakukan oleh Derau...
Gimana, nih, awal kisah terbentuknya Derau?
sebenernya ide awal bikin derau tuh sejak 2008 dibentuk oleh Agugn dan  Sekarputi yang kebetulan satu kampus. Awalnya sih karena sering  bikin-bikin aja tapi enggak tahu harus dikemanain setelah dibikin,  hehehe… Akhirnya kita berdua setuju untuk bikin label DERAU ini yang  berlandaskan pada skill dan keterampilan yang kita punya.
Apa aja, sih, yang dibikin sama Derau?
Sebenernya banyak. Mulainya mah dari skill masing-masing, saya kan seni grafis jadi bikin yang berbau teknik cetak manual, ada postcard, emblem atau patches, sarung bantal. sampe kaos dengan cetak cukil kayu. Kalo Puti, dari seni keramik. dia bikin kancing, miniatur tanaman, gantungan kunci, sampe piring, hehehe…
Semua dihajarlah ya, wkwkwk. Oh, ya. Kenapa dinamain Derau?
Hahaha,  awalnya sih “derau desau”, tapi di tengah jalan kita pikir Derau lebih  oke dengan konsep barang-barang yang udah kita buat. Kalo di Kamus Besar  Bahasa Indonesia (KBBI), “derau” punya arti tiruan bunyi hujan tertiup  angin; gangguan dalam informasi yang menyebabkan menurunnya kualitas  informasi. Nah, jadi barang-barang kita teh agak-agak mengganggu gitu.  Maksudnya agak-agak ga penting juga, sih, hehedan warna-warna yang di  pakai pun agak mengganggu penglihatan, terkesan berisik. 
(selanjutnya baca di sini)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar